Waspadai Varian Omicron, Wali Kota Minta Warga Segera Vaksin

Waspadai Varian Omicron, Wali Kota Minta Warga Segera Vaksin

KOTA BEKASI - Masyarakat untuk waspada terkait informasi adanya varian baru Covid-19 Omicron. Hal tersebut diungkapkan, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Pria yang akrab disapa Pepen mengatakan, informasinya bahwa virus B.1.1.529 itu lebih menular dibanding virus Covid-19 lainnya. Meski belum ada di Indonesia, meminta agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan, apalagi ditengah kasus Covid-19 di Kota Bekasi terus mengalami penurunan. "Apalagi itu Omicron (varian baru Covid-19). Yang katanya dari Afrika atau mana tuh. Itu yang sudah di vaksin aja kena, apalagi yang belum, nah ini kan harus jadi perhatian betul," ujarnya kepada wartawan, Selasa (30/11/21). Menurut Pepen, dirinya meminta warga Bekasi yang belum menjalani vaksinasi agar segera vaksin. Karena varian Covid-19 (Omicron) di masuk dalam kategori yang disebut memiliki kemampuan dalam memengaruhi efektivitas vaksin. "Ini juga memberikan pelajaran juga Omicron. Yang di vaksin aja kena gimana yang belum jadi yang belum vaksin ayolah dorong lagi. Ayo vaksin," ungkapnya. Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk memperketat aturan perjalanan internasional, guna mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 B.1.1.529 Omicron ke Tanah Air. Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, kebijakan pertama yang diambil pemerintah ialah memblokir kedatangan warga negara asing (WNA) yang baru saja di sejumlah negara dalam waktu 14 hari sebelumnya. Adapun negara asal yang dimaksud terdiri dari Afrika Selatan, Bostwana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, dan Hong Kong. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian baru Covid-19, Omicron sebagai variant of concern (VOC). Ilmuwan Afrika Selatan telah mendeteksi sejumlah kecil varian, yang disebut B.1.1529, pada Selasa (23/11/2021), dalam sampel penelitian dari tanggal 14 hingga 16 November 2021. Pada hari Rabu, para ilmuwan Afrika Selatan mengurutkan lebih banyak genom, memberi tahu pemerintah mereka mengkhawatirkan varian tersebut. Para ilmuwan juga meminta WHO untuk mengadakan kelompok kerja teknisnya tentang evolusi virus pada hari Jumat. Negara ini telah mengidentifikasi sekitar 100 kasus varian, sebagian besar dari provinsi terpadatnya, Gauteng. (bbs/rie/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: