Kasus Covid-19 Menanjak, Pemerintah Jaga Ketat Jabodetabek
KOTA BEKASI - Pemerintah menjaga ketat dan melakukan intervensi khusus kepada wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Sehingga penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan secara ketat. "Karena Jakarta menjadi entry point pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Selain itu Jakarta mobilitasnya sangat tinggi dengan wilayah aglomerasinya Bodetabek, sehingga potensi penularan Covid-19 terutama varian Omicron menjadi lebih tinggi," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi. Sonny mengatakan, yang terpenting masyarakat tidak perlu panik lagi. Karena situasi sekarang cukup berbeda penanganannya yang lebih terkendali bisa dibandingkan dengan sebelumnya ketika gelombang kedua. "Saat ini tingkat vaksinasi kita sangat tinggi dan protokol kesehatan (prokes) saat ini sudah terbilang baik. Meski belakangan ini juga mulai kendor lagi penerapan prokesnya, dibanding bulan Oktober 2021 yang sangat bagus," jelasnya. Menurut Sonny, pada Desember 2021 hingga Januari 2022 terjadi penurunan prokes. Namun tingkat vaksinasinya tinggi dan menguat, sehingga sangat membantu. Jabodetabek saat ini beda strategis penanganan Covid-nya dengan yang dahulu bila dilihat berbagai indikator. Lanjut Sonny, pemerintah ambil kebijakan berdasarkan fakta di lapangan dan data bagaimana tingkat keterisian rumah sakit serta lainnya. Pemerintah daerah sudah punya respons masing-masing yang semua disesuaikan dengan level PPKM. Tetapi masyarakat tetap diminta mematuhi walaupun tidak ada larangan, tidak ada pembatasan. Masyarakat harus bijak dalam memutuskan mobilitasnya mematuhi protokol kesehatan. "Namun ketika risiko penularan sedang menurun, maka mobilitas boleh meningkat pelan-pelan. Jadi kami mendorong perilaku adaptif. Ketika risiko penularan naik, maka batasi mobilitas sendiri," pungkasnya. (bbs/rie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: