Harga Cabai Mahal, Warteg Kelimpungan Banyak Tak Sediakan Sambal

Harga Cabai Mahal, Warteg Kelimpungan Banyak Tak Sediakan Sambal

METRO BEKASI - Harga cabai mahal hampir menyamai harga daging di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, telah terjadi lebih dari tiga bulan. Mahalnya harga untuk komoditas cabai di pasar tradisional wilayah Kota Bekasi, sampai sekarang, stabil diangka Rp100 ribu per kilogramnya paling murah. Kondisi mahalnya harga cabai itu membuat warung tegal (Warteg) dan pecel lele pinggir jalan kelimpungan. Bahkan untuk beberapa Warteg saat ini di Kota Bekasi, memilih tidak menyediakan sambal akibat harga cabai mahal dan terus melambung. Pedasnya harga cabai terutama jenis cabai rawit menjadikan tumisan dan lain tidak lagi pedas. Akibatnya banyak yang konflin. "Cabai rawit itu jadi bahan baku utama untuk warteg dan warung pecel lele. Untuk warteg hampir seluruh menu masakannya menggunakan cabai, sekarang harga melambung. Pilihannya, mengurangi bahan baku cabai, " ujar Ibu Sulis pemilik Warteg di Margahayu, Sabtu (18/6/2022). Sulis mengaku jika mengakali dengan mencampur dengan cabai putih sebagai solusi karen harganya masih terbilang rendah. Tapi menurutnya tentu mempengaruhi rasa. Namun tidak ada pilihan karena harga satu porsi makan di Warteg tetap normal kisaran Rp12 ribu untuk menu ikan tongkol dan tumisan. Dikatakan cabai keriting di pasar tradisional saat ini harganya mencapai Rp70-80 ribu per kilogramnya. Sedangkan cabai rawit harga paling murah Rp100 ribu. Kenaikan harga berbagai jenis cabai tersebut telah terjadi sejak sebelum idulfitri lalu. "Sampai sekarang masih bertahan. Selain harga cabai, bahan baku lain seperti telur ikut naik dan harga minyak kelapa pun tetap tinggi. Tapi harga di Warteg tetap standar, " ujar Sulis mengaku bingung mengatur pola masakan agar tetap tidak merugi. Saat ini imbuhnya jika ke Warung yang biasa menjual bebek seperti warung bebek madura, dulu biasa menjual sambal saja. Tapi sejak beberapa bulan terakhir tidak lagi melayani penjualan sambal. Sementara penjual pecel lele, Mas Seno yang biasa mangkal di Jatiasih Kota Bekasi mengaku mengakali dengan mencampur cabai mahal dan murah. Sehingga ketika pelanggan yang datang untuk makan meminta sambal pedas maka akan ditambah cabai rawit tiga agar bisa sedikit merasakan pedas. "Sekarang beli cabai rawit Rp10 ribu saja bisa dihitung jari dapatnya. Pecel lele kunci pada sambal. Saat ini banyak pelanggan konflin karena sambalnya hambar, tidak pedas sama sekali," ujar Mas Seno. Sementara Arzal mengakui sambal pecel lele hampir rata-rata berkurang pedasnya. Bahkan tidak sedikit sambalnya tidak pedas sama sekali akibat kebanyakan tomat.(amn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: