Ketua KKG PAI SD Kota Bekasi: Gerakan Maghrib Mengaji Berantas Buta Baca Tulis Al-Quran

Ketua KKG PAI SD Kota Bekasi: Gerakan Maghrib Mengaji Berantas Buta Baca Tulis Al-Quran

[caption id="attachment_87479" align="alignleft" width="300"]Magrib Mengaji, Berhasil Berantas Buta Baca Tulis Al-quran Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) SD Kota Bekasi Abdul Malik[/caption] KOTA BEKASI- Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) SD Kota Bekasi Abdul Malik, punya misi mulia di dunia pendidikan. Melalui forum guru ini, dirinya ingin memberantas buta baca dan tulis Al-Qur’an. Peran KKG PAI SD, menurut Abdul Malik, harus dirasakan kebermanfaatnya bagi guru dan khususnya siswa di Kota Bekasi. Magrib mengaji merupakan salah satu program yang tengah dijalankan saat ini. Ia menyebut, program itu merupakan salah satu wujud untuk mendukung pemerintah dalam memberantas buta baca dan tulis Al-Qur’an bagi para peserta didik SD. “Bagi siswa, peran KKG ialah mendukung pemerintah dalam memberantas buta baca dan tulis Al-Qur’an, dimana tugas kami adalah mengajak para siswa untuk meningkatkan kemampuan mengaji dan beramal saleh,â€ ungkap guru yang akrab disapa Malik ini, kemarin, (29/8). Melalui program ini, setiap guru PAI telah menerapkan buku magrib mengaji kepada siswa. Dalam buku tersebut siswa dapat mencatat kegiatan salat lima waktu dan merangkum hafalan surat pendek. “Alhamdulillah meskipun belum semua SD menerapkan, namun hampir sebagian besar SD di Kota Bekasi sudah bisa menerapkan program tersebut. Maka tantangan yang kami berikan kepada siswa adalah menyelesaikan buku magrib mengaji ini sampai benar-benar bisa,â€ jelasnya. Program tersebut baru berjalan kurang lebih dua tahun terakhir ini. Ia berharap, program ini dapat dijalankan secara merata di satuan pendidikan jenjang SD negeri maupun swasta. “Kami harapkan program ini bisa terus berjalan dan bisa diterapkan di seluruh SD, baik negeri maupun swasta,â€ katanya. Menurutnya, program yang diterapkan kepada siswa ini butuh proses yang cukup panjang. Dibutuhkan konsistensi dan kesabaran ekstra agar cita-cita program Magrib mengaji ini bisa dirasakan manfaatnya. “Setiap program pasti memiliki dampak yang baik, tetapi semua itu tidak bisa langsung terlihat maksimal karena semua proses itu membutuhkan waktu,â€ ucapnya. Selain memberantas buta baca dan tulis Al-Qur’an, KKG PAI SD juga memiliki program lomba pentas PAI. Harapannya program ini dapat mengembangkan bakat serta potensi siswa di bidang agama. “Kami juga sering mengadakan program lomba pentas PAI, dimana kemampuan  atau bakat yang dimiliki siswa kami asah sedemikian rupa agar dapat terlihat dan menjadi sebuah prestasi yang membanggakan,â€ terangnya. Dirinya berharap, keberadaan KKG PAI SD Kota Bekasi dapat bermanfaat bagi setiap orang yang ingin berkembang. Baik itu untuk tenaga pengajar maupun peserta didiknya. “Saya ingin KKG PAI SD ini bisa bermanfaat bagi setiap orang. Kami berusaha untuk memfasilitasi mereka siswa atau guru untuk bisa berprestasi dan berkembang,â€ pungkasnya. Pria berusia 48 tahun ini sudah berkecimpung di dunia pendidikan selama 22 tahun. Sejumlah prestasi sebagai tenaga pendidik yang telah diraihnya tidak membuat Malik berpuas diri. Baginya, lelah menjadi guru merupakan konsekuensi yang harus ia terima. Kendati demikian, dari lelah itu dirinya bisa merasakan suatu kebermanfaatannya. “Lelah menjadi seorang guru adalah sebuah konsekuensi yang harus diterima sejak awal, karena ketika kita sudah memiliki keinginan maka jalankanlah semaksimal mungkin,â€ ucapnya. Manfaat yang diterima Malik antaralain berhasil meraih sejumlah prestasi membanggakan. Antara lain, juara 1 Guru Berprestasi tingkat Kecamatan Bantargebang 2015, juara IV Guru Berprestasi tingkat Kota Bekasi 2016, guru Berdedikasi di bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat Provinsi 2016, dan Lulus Uji kompetensi Calon Pengawas PAI 2022. “Masyaallah saya telah diberikan kepercayaan untuk menerima beberapa prestasi yang diberikan oleh pemerintah, melalui kinerja saya sebagai seorang pendidik. Ini merupakan sebuah prestasi yang tentunya harus dipertahankan,â€ ungkapnya. Semua prestasi yang telah diperoleh tidak lantas membuatnya berpuas diri. Sehingga dirinya berkeinginan untuk terus memaksimalkan kinerjanya sebagai seorang pendidik. “Apa yang saya dapatkan tidak lantas membuat saya puas diri, saya selalu berusaha untuk bisa lebih baik lagi sebagai seorang pendidik. Karena menurut saya perjalanan ini masih panjang,â€ ungkapnya. (bbs/wyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: