Guru Berbondong-Bondong Tinggalkan Sekolah Swasta ke Penerimaan PPPK

Guru Berbondong-Bondong Tinggalkan Sekolah Swasta ke Penerimaan PPPK

KOTA BEKASI- Sekolah swasta di Kota Bekasi mengalami kekurangan tenaga pendidik setelah ditinggal guru honorer yang lolos seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Alhasil, saat ini banyak sekolah swasta yang merekrut guru muda berkualitas untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar. Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi Ayung Sardi Dauly menyampaikan, pihaknya sudah tak ambil pusing dengan rekrutmen PPPK yang menimbulkan kontroversi karena telah mengakibatkan kekosongan guru honorer di sejumlah sekolah swasta. Untuk mengisi kekosongan, sekolah swasta mulai rekrutmen guru muda berkualitas. “Saat ini kami menganggapnya biasa saja. Karena kekosongan guru akibat rekrutmen PPPK yang terjadi di sekolah swasta, justru dimanfaatkan untuk merekrut guru muda dengan kualitas yang lebih baik,â€ ujarnya, Baru-baru ini. Diakui Ayung, memang tidak mudah bagi sekolah swasta untuk mendidik kembali guru baru agar memiliki pengalaman yang lebih baik dalam proses pembelajaran. Namun dengan guru muda tentunya lebih mudah memberikan ilmu kepada mereka karena masih memiliki semangat yang tinggi untuk belajar “Karena masih muda jadi mau belajar dan berkembang,â€ ucap kepala SMK Binakarya Mandiri 2 Kota Bekasi tersebut. Sementara, Kepala SMA Tulus Bhakti (TB) Kota Bekasi Margo Cahyono mengungkapkan, kekosongan guru yang terjadi akibat rekrutmen PPPK kini sudah terisi kembali. “Kami memiliki tujuh guru yang lolos PPPK, sehingga terjadi kekosongan sementara waktu itu. Namun memasuki tahun ajaran kemarin kami sudah bisa menutupi kekosongan tersebut,â€ ucapnya. Ia menuturkan, tidak ada kecemasan bagi sekolah terkait kekurangan guru akibat dampak rekrutmen PPPK. Sebab menurutnya setiap tahun banyak lulusan guru yang bisa direkrut sebagai pengganti kekosongan. “Kalau kami sendiri tidak merasa takut, karena jumlah guru baru setiap tahunnya banyak,â€ jelasnya. Namun bagi guru baru yang direkrut untuk mengisi kekosongan tersebut, sekolah masih melakukan proses pemantauan selama satu semester untuk kemudian akan dilakukan evaluasi lebih lanjut. “Bagi guru baru saat ini kami masih pantau, progresnya akan kami lihat selama satu semester ini. Setelah itu akan kami lakukan evaluasi apa yang masih kurang atau yang harus dikembangkan,â€ tuturnya. Pihaknya menganggap, kondisi di sekolah saat ini merupakan salah satu perubahan atau rotasi pendidik. “Kami anggapnya hal biasa terjadi perubahan atau rotasi pendidik di sekolah,â€ ucapnya. Terlebih guru muda yang direkrut saat ini dapat lebih cepat belajar dan mau mengikuti perkembangan kurikulum yang terjadi. “Guru muda ini cepat menangkap dan mau belajar dengan perkembangan kurikulum yang ada, jadi mereka juga bisa langsung beradaptasi dengan lingkungan belajar di sekolah,â€ tukasnya. (bbs/wyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: