Demo di Tiga Tempat, AKAMSI Suarakan Buruknya Pelayanan Adminduk hingga Wacana Pembangunan Folder di Cikiwul

Demo di Tiga Tempat, AKAMSI Suarakan Buruknya Pelayanan Adminduk hingga Wacana Pembangunan Folder di Cikiwul

KOTA BEKASI - Aksi unjuk rasa di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat terus terjadi dari berbagai perkumpulan mahasiswa di wilayaha setempat. Hari ini, sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai Angkatan Mahasiswa Bekasi (AKAMSI) menggelar aksi unjuk rasa di tiga tempat sekaligus pada Jumat(1/7/2022). Koorlap Aksi, Rahbar Ayattullah mengungkapkan aksi tersebut bagian dari kepedulian AKAMSI terhadap masalah - masalah yang ada dimasyarakat di wilayah Kota Bekasi. Didemo Massa PA 212, Plt Walikota: Holywings Kota Bekasi Tidak Boleh Beroperasi Lagi "Ketiga aksi kami ini adalah bukti bahwa kami masih peduli terhadap masalah -masalah yang terjadi di masyarakat."tegasnya saat diwawancarai Aksi yang pertama berkaitan dengan proyek folder air di Kelurahan Cikiwul . Selaku Koolap Aksi Rahbar menjelaskan tiga aksi ditempat berbeda tersebut pertama mempertanyakan terkait folder air di Kelurahan Cikiwul karena sejak tahun 1990-an telah dibangun oleh salah satu PT untuk kepentingan CSR. Pj Bupati Bekasi Temui Pendemo Dan Berorasi Di Mobil Komando, Siap Tuntaskan Masalah Pencemaran Lingkungan Namun pada kenyataannya Pemerintah Kota Bekasi menganggarkan sejumlah uang untuk membangun folder air di Kelurahan Cikiwul Kecamatan Bantargebang itu sendiri. Sehingga patut diduga kuat nantinya akan mengklaim folder air tersebut sebagai hasil pembangunan Pemerintah. Informasi tersebut tegasnya, dari warga sekitar bahwa sudah ada polder air di Kelurahan Cikiwul Kecamatan Bantargebang dari tahun 1990-an. Namun baru-baru ini pemerintah berencana membangun folder air lagi di Kelurahan Cikiwul. Berikut AKAMSI menggelar aksi dugaan pungli berkaitan dengan izin PTSL di Lingkungan ATR/BPN Kota Bekasi. Menurut Diffahudien salah satu orator dalam aksi tersebut mengungkapkan bahwa adanya pembengkakan anggaran yang dapat merugikan negara di ATR/BPN Kota Bekasi sehingga diduga ada indikasi korupsi didalam pembengkakan anggaran tersebut. Begitu pun berdasarkan laporan masyarakat untuk saat ini mengurus izin PTSL sangat sulit jika tidak ada "uang pelicin" sehingga masyarakat dipaksa untuk mengeluarkan sejumlah uang agar izin PTSL nya dapat segera diurus. "Anggaran yang membengkak di ATR/BPN Kota Bekasi wajib kita pertanyakan, karna berpotensi merugikan keuangan negara, seharusnya Kepala ATR/BPN Kota Bekasi dapat melihat hal tersebut tapi nyatanya tidak sama sekali,"tegasnya. Aksi yang terakhir di depan gedung DPRD Kota Bekasi mereka mengkritisi soal buruknya pelayanan publik di Kota Bekasi terutama hal-hal yang berkaitan dengan Administrasi Kependudukan. Menurut hasil kajian mereka ada 3 poin yang menyebabkan buruknya pelayanan administrasi kependudukan di Kota Bekasi diantaranya. Pertama kekurangan sumberdaya seperti blangko e-KTP, KIA dan lain-lainnya, kedua kurangnya mesin penunjang pelayanan seperti alat rekam e-KTP (baru ada di 12 kecamatan dan sedang dianggarkan di 9 kelurahan), minimnya Anjungan Dukcapil Mandiri ( baru ada 3 di mall pelayanan publik). Ketiga minimnya sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Disdukcapil Kota Bekasi dalam mengelola web/aplikasi pelayanan sehingga berdampak buruk bagi pelayanan masyarakat. "Berdasarkan hasil kajian kami ketiga poin tersebut menjadi permasalahan yang terus menerus dibiarkan sehingga menyebabkan pelayanan administrasi kependudukan menjadi kurang memuaskan Dimata masyarakat."tegas mereka. Dalam aksi tersebut Mahasiswa dari AKAMSI menyindir Anggota Dewan yang mampu menganggarkan uang untuk membeli pakaian-pakaian dinas hingga kunjungan kerja dengan budget yang bisa dikatakan besar namun untuk menyediakan alat yang nantinya digunakan sebagai sarana pelayanan masyarakat DPRD Kota Bekasi tidak kunjung menganggarkan. "Untuk belanja baju dan jalan-jalan DPRD Kota Bekasi bisa masa untuk pelayanan masyarakat kok engga" ketus Rahbar Ketiga aksi tersebut dimulai pukul 13.00 wib dan berakhir pada pukul 17.00 wib meskipun belum mendapat respon positif dari pihak yang didemo Rahbar enggan untuk menyerah dan mengatakan akan menggelar aksi serupa di Minggu depan . "Meskipun belum mendapat tanggapan dari pihak - pihak terkait , kami pastikan ini bukan aksi yang pertama dan terakhir kami. Akan ada aksi-aksi yang sama di kemudian hari karena hal ini menyangkut kepentingan masyarakat." Tutup Rahbar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: