Asa Warga Jatikarya, Terkatung-katung Begadang Perjuangkan Hak
KOTA BEKASI - Sekelompok orang masih berkumpul dengan kondisi apa adanya. Mereka sudah terlihat lusuh, lelah tapi tetap terlihat tersenyum meskipun terkesan capai. Mereka masih terus begadang memperjuangkan haknya. Diketahui bahwa pembangunan infrastruktur jalan tol Jatikarya atau dikenal sebagai Tol Cimanggis-Cibitung. Fakta terkait hal tersebut menimpa warga kelurahan Jatikarya Kecamatan Jati Sampurna Kota Bekasi yang nasib ganti rugi tanah miliknya hingga kini terkatung-katung . Gunun sebagai perwakilan warga beserta masyarakat terus begadang. "Nasib kami masih terkatung katung, bersama kaum ibu kita begadang setiap malam," kata Gunun saat ditemui KBE , Senin (18/7) dini hari. Tampak di lokasi tanah yang diklaim milik warga Jatikarya terlihat warga begadang . "Kami terus berjuang memperoleh hak kami, hingga beberapa ikutan menjaga wilayah milik kami bahkan kaum ibunya ikutan semangat hingga dini hari di sini," terang Gugun terlihat lelah. Penjelasan Gugun terkait penguasaan tanah milik warga Jatikarya seluas 42 hektar sesungguhnya sudah inkrah. "Termasuk 4,2 hektarare yang terkena dampak pembangunan jalan tol hingga mencapai nominal Rp 285 miliar, nasib warga sebagai pemilik masih digantung," papar Gunun memelas . Upaya paling akhir dilakukan warga Jatikarya manakala menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto saat berkunjung kelurahan Jatimurni. Namun upaya mengadu langsung kepada Mantan Panglima itu kembali menemukan jalan buntu. Sang Menteri memilih mutar balik dengan alasan di panggil ke istana ketika menuju lokasi pembagian PTSL di wilayah "Gagal warga bertemu dengan menteri ATR/BPN hanya ingin selesaikan masalah tanah yang terkena dampak pembangunan jalan tol pemerintah," ungkap Gunun sangat kecewa.(kos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: