Anggota Dewan Kota Bekasi Diingatkan Tak Jadi Calo PPDB Online
KOTA BEKASI - Anggota Dewan Kota Bekasi diingatkan tak jadi calo PPDB Online. Puluhan guru sekolah swasta yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) di Kota Bekasi menggeruduk kantor DPRD di Kalimalang, Kamis (21/7/2022). Puluhan guru swasta dari berbagai sekolah itu mengingatkan agar anggota  Dewan Kota Bekasi diingatkan tak jadi calo PPDB Online 2022. "Kami guru sudah keluar dari ruang kelas dan turun ke jalan. Ini menandakan pendidikan di Kota Bekasi sedang tidak dalam kondisi baik baik tentunya. Kami ingatkan agar anggota Dewan Kota Bekasi jangan lah jadi calo PPDB Online " ungkap salah satu guru dalam orasinya. Turunnya puluhan guru ke kantor DPRD Kota Bekasi tersebut karena kekecewaan sejumlah perwakilan dari pengurus BMPS karena ada upaya penekanan dalam menjebol kuota sekolah negeri. Mereka juga sebelumnya telah meminta waktu untuk audiensi kepada wakil rakyat yang berkantor di Kalimalang melalui surat dan lisan. Namun tidak ada satu pun anggota dewan Kota Bekasi ada di kantor. Bahkan paripurna yang sudah terjadwal batal dilaksanakan, anggota dewan Kota Bekasi memilih ke kantor kemendagri dari pada bertemu para guru swasta. Baca Juga: BMPS : Protes PPDB Online Hanya Akal-akalan Untuk Menjebol Kuota Sekolah Negeri Akhirnya empat perwakilan BMPS seperti ketua sekretaris dan bidang hukum diterima oleh staf Sekwan. Aksi para guru tersebut berjalan damai tanpa pengawalan polisi ataupun Satpol PP. "Kami hadir untuk audiensi, tapi anggota dewan tidak ada satu pun di kantor. Sehingga guru swasta langsung menggeruduk kanteo dewan ini, "ungkap Ayung Sardi Dauly, saat audiensi dengan staf Sekwan di ruang Komisi 3. Ayung menyampaikan bahwa aksi yang dilakukan adalah bentuk kekecewaan sekolah swasta atas sikap anggota DPRD Kota Bekasi yang terkesan terus menekan agar Kuota PPDB online yang telah disepakati bisa dijebol. Sehingga calon peserta didik titipan bisa masuk. "Saat ini sistem PPDB online 2022 dalam kondisi baik, tapi ada upaya dari Kalimalang ini untuk menjebol Kepwal 2022 tentang kouta dan jumlah Rombel, " ungkap Ayung. Mereka mengklaim memiliki semua data siapa oknum anggota dewan yang mencoba menekan kuota dan jumlah rombel agar calon siswa titipan ditingkat SMP bisa bertambah dari jumlah saya tampung 13 ribuan lebih untuk sekolah negeri di Kota Bekasi ini. (amn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: