Biro Perjalanan Haji Plus GEW Bantah Telantarkan Jemaah

Biro Perjalanan Haji Plus GEW Bantah Telantarkan Jemaah

KOTA BEKASI - Biro perjalanan haji dan umrah Gelora Equitorial Wisata (GEW) membantah menelantarkan jemaah haji plus yang diberangkatkan pada musim haji 2022. "Kalau terlantar pasti jamaah bikin VLOG di medsos, ini aman-aman saja," kata Rahmat dengan nada tinggi melalui seluler saat dikonfirmaai KBE, pada Minggu (24/7). Sebelumnya KBE menerima pengaduan jemaah haji asal Kota Bekasi, Jakarta, Malang melalui saluran handphone. Jemaah tersebut mengaku ditelantarkan. Guna mencari kebenaran informasi itu, KBE mencoba mengklarifikasi pihak GEW atas nama Rahmat. Saat dikonfirmasi kebenaranya informasi tersebut pihak GEW mengaku terusik dengan berita 300 orang jamaah diduga terlantar akibat tak memiliki makhtab saat wukuf di Arafah. BACA JUGA : Dari Sekian Banyak Travel Haji Plus di Karawang Hanya Satu yang Legal, Kemenag Desak yang Ilegal Kembalikan Uang Jamaah Bahkan Rahmat dalam konfirmasi tersebut mengaku siap menghadirkan Kiai Said Agil Siraj mantan Ketua NU yang turut serta dalam rombongan haji Plus untuk memberi klarifikasi kepada wartawan. "Kyai Agil nanti yang langsung akan memberikan klarifikasi terkait jamaah yang merasa terlantar," tantang Rahmat dengan suara keras. Pengaduan masuk ke KBE sebelumnya adalah masalah Maktab yang dijanjikan bagi jamaah haji plus oleh GEW yang ternyata nihil. Jamaah asal kota Bekasi, Malang dan Jakarta kisaran 300 orang jamaah diduga ditelantarkan dengan duduk hanya beralaskan kardus akibat tidak punya maktab. "Berawal dari pembohongan sistematis sejak malam sebelum wukuf sudah dijanjikan maktab nyatanya tidak ada maktab," kata salah seorang nara sumber kepada KBE lewat seluler dari Mekkah. Dia pun mengadukan bahwa dalam rombongannya itu terdapat Ulama karismatik Nahdhatul Ulama ( NU). "Beliau ikut diterlantarkan duduk di atas kardus bersama ratusan jamaah, makan dari sodaqoh jamaah haji lainnya," kata Nara sumber yang menyaksikan kejadian tersebut dan sempat merekam peristiwa itu. "Rasanya sempat tidak percaya bahwa diantara 300 orang jamaah haji tersebut ada tokoh ulama dalam rombongan jamaah PT GEW dan ikut terlantar pula," terang Nara sumber lagi. Nyong dari salah satu manajemen GEW seakan akan cuci tangan dengan mengaku dirinya hanya bertugas mengurus visa. "Saya hanya ngurus visa saja, nanti saya sampaikan manajemen," ungkap Nyong melalui Seluler. Kausal terkait dengan penggantian atau refund 300 orang jamaah dengan rincian detail pertama refund Maktab 3150 Saudi Arabia Real (sar) kisaran Rp 12 juta. "Refund hotel Mekkah dan Madinah Rp 24 juta jadi total sekitar Rp 36 juta per jamaah," pungkas Nara sumber menutup seluler langsung dari Mekkah. Menurutnya ini dampak akibat GEW melempar pengaturan (haddling) jamaah kepada pihak ketiga di Mekkah. Menanggapi kasus layanan Haji plus PT GEW , Ketua Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia, Mustofa Hadi Karya menyatakan kasus sebagai modus operandi baru "Modus ini sebagai modus baru dengan target jamaah haji, sangat tidak tepat tamu Allah diterlantarkan dengan pembohongan publik," ujar Opan panggilan akrabnya. Indikasi adanya permainan dengan instansi terkait lanjut Opan, perlu diklarifikasi. "Bahkan terkait pelayanan jamaah haji plus yang diduga terlantar, pemerintah harus cabut ijin PT GEW sebagai edukasi sekaligus shock therapy," tegas Opan mencoba obyektif dalam mensikapi permasalahan jamaah diterlantarkan PT GEW tersebut. (ROMO)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: