Geger, TKK SMPN 6 Kota Bekasi Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

KOTA BEKASI - Aksi dugaan pelecehan seksual di sekolah kembali terjadi di Kota Bekasi. Kali ini pelakunya seorang TKK bagian administrasi pada Perpustakaan di SMPN 6 Pondok Gede. Sebelumnya prilaku menyimpang oknum staf Perpustakaan SMPN 6 Pondok Gede itu sempat viral di media sosial akun Instagram @menfesspondokgede. Dalam akun tersebut mengunggah beberapa tangkapan layar handphone yang berisikan pesan yang dikirim terduga pelaku terhadap para korban yang tak lain siswi sekolah tersebut. Baca Juga:Â Rekam Video Asusila Temannya Sendiri, Pemuda Cabul Dijemput Polisi Belakangan diketahui bahwa pelaku tersebut merupakan pelaksana administrasi perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6, Pondok gede. Kepala SMPN 6 Pondok Gede Kota Bekasi, Yayat Ruhiyat membenarkan pristiwa itu dan terduga pelakunya berisinisial DP alias Dwi Prasetyo. "Pelaku susah dikorek-korek, tetapi dari media yang sempat diperiksa bahwa pelaku DP baru melakukan ajakan visual," kata Yayat saat ditemui KBE pada Senin (1/8) di tempat kerja Terkait kondisi pelaku pencabulan lanjut Yayat kini sedang dilakukan pemeriksaan. Dikatakan bahwa Status pelaku tidak ditahan. Menurutnya sekolah kini berusaha mengumpulkan data sebagai bukti."Polisi meminta keterangan namun bukan penangkapan, tinggal bagaimana perkembangan para korban," ungkapnya. Prediksi jumlah korban menurut Kepsek Yayat dengan laporan ada 9 anak. " Sebanyak 5 anak alumni SMPN 6 sini, sedangkan kisaran 4 orang masih di SMPN."lanjut dia. Yayat menjelaskan pada media bahwa pelaku terduga pelecehan seksual itu bekerja di SMPN 6 berawal dari pekerja honorer. "Tahun 2010 pelaku DP masuk sebagai karyawan honorer lantas tahun 2017 diangkat jadi TKK," terang Yayat. Pengakuan Yayat pun mengurai banyak kasus yang menimpa pelaku DP. Sebelumnya DP kerap meminta uang pengganti kertas. "Itu pun bisa dibina dan bisa diperbaiki," lanjut Yayat mengaku sekarang muncul persoal lebih memalikan lagi yakni dugaan pencabulan sekual. "Saatnya kita bersih bersih sekaligus menyelesaikan permasalahan, dengan memenuhi tuntutan para pengunjuk rasa hari ini agar memindahkan pelaku DP dari SMPN 6, Kota Bekasi," pungkas Yayat. (RMN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: