Revitalisasi Pasar Kranji Mandeg, DP Pedagang hingga Rp20 Miliar Disoal!

Revitalisasi Pasar Kranji Mandeg, DP Pedagang hingga Rp20 Miliar Disoal!

KOTA BEKASI - Revitalisasi Pasar Kranji, di Bekasi Barat, Kota Bekasi menuai masalah. Meski berjalan dua tahun lebih dari perjanjian dengan pemerintah Kota Bekasi tapi pemenang tender PT Anisa Bintang Blitar (PT ABB) jalan di tempat alias mandeg. Ironis, uang muka para pedagang Pasar Kranji diduga telah terkumpul sampai Rp 20 miliar namun tidak ada kegiatan pembangunan yang signifikan. Kamuflase yang dilakukan PT ABB dengan mengerahkan truk truk muatan tanah diduga hanya trik saja karena pengurukan bukan bagian dari pembangunan bahkan pihak Disprindag Kota Bekasi sendiri mengakui bahwa progres revitalisasi Pasar Kranji dibawah 5 persen. BACA JUGA : Pelaksanaan Revitalisasi Pasar Kranji Masih di Bawah 5 Persen Ketua Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSINDO) Agustian Effendi, melihat kondisi revitalisasi mengatakan pedagang Pasar Kranji Baru mengalami dilema. "Para pedagang resah karena pelaksana proyek PT Anisa Bintang Blitar (ABB) melakukan intimidasi dengan menutup kios-kios yang harusnya tupoksi pengadilan," kata Agustian Effendi saat di Kantor Pemda Kota Bekasi pada Kamis (8/9). Agustian meminta Pelaksana Tugas (PLT) Walikota Bekasi Tri Adianto cabut kesepakatan dengan PT ABB. "Down Payment alias DP dari pedagang Pasar Kranji terkumpul mencapai Rp20 miliar tidak ada pembangunan dan sebaliknya pedagang mendapat intimidasi," ujar Agustian keheranan. Baca Juga : Pengembang Lakukan Pengosongan Ratusan Kios di TPS Pasar Kranji Informasinya lanjut dia, selama ini pedagang khawatir malam-malam kios bisa disegel. "Kita somasi tapi belum selesai, nanti di pengadilan bisa dibuka ada unsur penggelapan pula," paparnya. Sementara itu Undrakia selaku mantan sekertaris Rukun Warga Pasar (RWP) menyesalkan tindakan penyegelan pada pedagang yang baru bayar 5 persen DP. "Tidak ada hak PT ABB di perjanjian kerja sama (PKS) melakukan penyegelan, bahkan yang DP sudah 10% juga disegel gembok kios, ini pelanggaran," ungkap Undrakia. Kekesalannya beralasan karena PT ABB ternyata sedang mengalami kesulitan finansial. Baca Juga : Pembangunan Pasar Kranji Baru Bekasi Memanas, Pedagang Merasa Diintimidasi Pengembang "Dari awal PT ABB kesulitan keuangan tapi tidak mau terbuka sehingga dampak pembangunan nol persen, jelaslah Surat Penyerahan Lahan (SPL) belum diserahkan sekitar 1.200 orang pedagang," ungkap Undrakia lagi, disangkanya pedagang tidak tahu apa-apa. "Shock therapy PT ABB supaya pedagang ketakutan, padahal pedagang selalu bayar sehingga 85% pedagang sudah melakukan kewajiban uang muka (DP) total Rp 20 miliar data-data ada, tanda terima juga ada sayang pembangunan nol alias tidak ada pembangunan PT ABB," terang Undrakia gamblang. Kios sejumlah 1.878 plus ruko dari pedagang sejumlah 1.200 orang karena ada yang punya lebih dari satu diharapkan segera melakukan pembangunan. "Perjanjian sudah 24 bulan lebih PKS dengan Pemda Kota Bekasi jangan intimidasi pedagang terus bahkan Kepala UPT Pasar jadi ikutan melakukan bersama tim 10 seperti debt collector yang tagih-tagih pedagang," ujarnya. Baca Juga : Revitalisasi Pasar Kranji Makin Tak Jelas, Ketegasan Pemkot Bekasi Dipertanyakan? "Kewajiban pedagang sudah dibayarkan dengan DP maka hal untuk memperoleh bangunan kios harus ada progresivitas dari PT ABB karena Tempat Penampungan Sementara (TPS) pedagang Pasar Kranji Baru sudah ditempati setahun setengah dimulai dari bulan April 2020 tapi nol pembangunan sejak PKS Desember 2019," ucap Sri Mulyono mantan Bendahara RWP. Pemkot Bekasi ditunggu langkah- langkah terhadap PT ABB. Dikatakan bahwa embangunan pasar ini adalah sebuah investasi. Tapi sayang pemenang tender PT ABB tidak pernah berpikir yang sedang dikerjakan sebagai sebuah sumbangsih pada pembangunan investasi, bukan semata-mata orientasi berbisnis sebentar minta uang pedagang, lagi-lagi sebentar minta uang pedagang. Orientasi bisnis pasar Kranji begitu kentara di segala lini. "Bahkan Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pasar Kranji diduga bermain jual beli lapak untuk pedagang demi keuntungan sendiri dengan manfaatkan posisi jabatan data A-1 valid ," pungkas Sri Mulyono dengan nada tinggi. Baca Juga : Revitalisasi Pasar Kranji Jauh Tertinggal Dibanding Tiga Tempat Lain di Kota Bekasi Sebelumnya Kepala Dinas Perdagangan Kota Bekasi Tedi Hafni, mengakui bahwa progres pembangunan revitalisasi Pasar Kranji dibawah 10 persen. Bahkan dikatakan dari empat pasar yang dilakukan revitalisasi di Kota Bekasi pelaksanaan di revitalisasi Pasar Kranji jauh tertinggal dibanding lainnya. (kos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: