Dana Pemulihan Ekonomi Dipakai Bangun Alun-alun, Padahal Banyak UKMK di Jabar yang Sekarat
Ihsanudin M. Si, Fraksi Gerindra DPRD Jabar BANDUNG- Penggunaan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Jawa Barat yang kebanyakan digunakan untuk membangun alun-alun kota/kabupaten terus menuai kritikan dari berbagai kalangan. Bahkan, anggota DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra Ihsanudin M, Si menilai pembangunan banyak Alun-alun dengan memakai dana PEN merupakan kebijakan yang tidak tepat dari Gubernur Jabar. Dikatakan Ihsanudin, tujuan pembangunan seperti yang diungkapkan Gubernur cenderung absurd. Dimana Gubernur beralasan pembangunan Alun-alun dan creative center dapat meningkatkan kualitas peradaban manusia. Sementara jelas-jelas saat ini ada hal yang lebih penting menyangkut hidup rakyat banyak yang harus dilakukan Pemprov Jabar. Yakni menolong UKMK-UKMK yang banyak mau bangkrut karena resesi ekonomi. Ada ribuan pelaku usaha kecil di Jawa Barat yang terancam gulung tikar. “Di Karawang, Cikampek dan Purwakarta para pedagang kuliner khas Sunda sudah banyak yang gulung tikar dan sebagian masih bertahan dengan penghasilan yang terus anjlok,†ungkap anggota DPRD Jabar dari Dapil Karawang-Purwakarta yang dikenal dengan Dewan Pro Rakyat ini. Dijelaskan Ihsanudin, dana PEN itu untuk penanggulangan darurat suasana Covid, yaitu pemulihan ekonomi dan urusan kesehatan yang juga tidak tertangani oleh anggaran regular. “Di provinsi Jawa Barat juga seperti itu. Tapi mengapa malah dilarikan ke Alun-alun?†ujar Ihsanudin. “PEN bukan untuk itu, tetap peruntukan dasarnya dana PEN itu untuk pemulihan ekonomi dan membantu mengatasi Covid-19 ini. Bukan digelontorkan ke proyek infrastruktur yang tidak terkait langsung dengan kesejaheraan rakyat,†tandasnya. (shn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: