Anggota Dewan Bekasi Soroti Temuan Gizi Buruk di Jatiwarna

Anggota Dewan Bekasi Soroti Temuan Gizi Buruk di Jatiwarna

KOTA BEKASI – Temuan gizi buruk di wilayah Jatiwarna, Pondok Melati, mendapat sorotan dari anggota DPRD Kota Bekasi dengan meminta pertanggungjawaban dinas sosial setempat.

"Jika benar, ada temuan gizi buruk di wilayah Jatiwarna maka Dinas Sosial Kota Bekasi harus bertanggungjawab terkait kasus ananda Fadil, " ungkap Puspa Yani, Anggota dewan asal Fraksi  Gerindra, Rabu (28/9/2022).

Dia pun mempertanyakan kenapa bisa luput dari perhatian. Temuan tersebut harus menjadi evaluasi pemerintah Kota Bekasi melalui instansi terkait.

Menurut anggota dewan asal daerah pemilih Pondok Melati ini,  temuan itu menjadi pukulan telak bagi pemerintah. Karena masih ada warga miskin yang terlewatkan dalam pemantauan di lapangan.

"Pemkot Bekasi terus membuat pencitraan dengan mengkampanyekan bahaya stunting dan gizi buruk yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Tapi ada Fadil yang terlewatkan, " tukasnya.

Ia pun menyinggung bahwa pernah rapat dengan Dinas Sosial dengan mempertanyakan pemutakhiran data terkait dengan PKH, penerima BLT untuk masyarakat yang betul-betul membutuhkan, karena kami khawatir jangan sampai terlewatkan.

Terpisah Kasi Kesos Kelurahan Jatiwarna, Abdul Gani, dikonfirmasi terkait temuan gizi buruk pada Fadil (4) di wilayah setempat mengakui bahwa bocah tersebut bukan gizi buruk. Tapi tumbuh kembangnya yang telat.

"Salah jika mengklaim Fadil luput dari perhatian. Fadil sudah sejak umur belum genap setahun sudah diketahui mengalami kekurangan sejak kecil, " ujarnya.

Parahnya lagi, orang tua Fadhil bahkan selalu menolak jika anaknya dibawa ke rumah sakit. Alasannya tidak memiliki biaya selama menjaga hal lainnya harus bekerja.

"Kemarin saja saat di bawa ke rumah sakit keluarga Fadil, sempat menolak. Meski telah dijelaskan semua gratis, ayah Fadil tetap bersikeras menolak anaknya di rawat ke rumah sakit, " tegas Abdul Gani.

Namun menurut Gani, orang tua Fadil tetap memberi perhatian seperti mengurus membuatkan susu dan memberi makan. Bahkan rutin di bawa berobat alternatif seperti akupunktur begitu.

Saat ini jelasnya sesuai intruksi  Camat Pondok Melati, semua staf kelurahan pada satu kecamatan mengumpulkan donasi untuk membantu meringankan beban keluarga Fadil.

"Bahkan ke depan akan diinstruksikan ke tingkat RT/RW, seperti melalui sedekah sampah yang dulu pernah dijalankan. Hasilnya sedekah sampah uangnya akan di donasikan untuk Fadil. Atau jika dianggap telah mencukupi maka bisa dialihkan ke lainnya, " ujar dia.(amn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: