Sensasi Sirup Kalamansi “Putri Bengkulu�
“Saya promosi terus kalau ketemu tetangga, teman arisan, dan teman-teman kerja suami saya. Juga saya tawarkan ke toko-toko oleh-oleh di Bengkulu. Akhirnya, laku dagangan saya,†kata dia yakin.
Semakin laku, Emi mulai kelimpungan mencari bahan baku. Ia mulai berburu ke pasar dan keliling ke seputar Bengkulu untuk mendapatkan jeruk-jeruk yang airnya banyak itu. Ia juga kemudian menaman banyak pohon jeruk kalamansi di sekitar rumah dan di kebun miliknya.
Perkembangan bisnis sirup jeruk kalamansi yang dia tekuni terus berkembang. Meski pernah beberapa kali mengalami kerugian, ibu dua anak ini terus berjuang keras. Melalui beberapa pelatihan, Emi terus memperbaiki produk maupun kemasan. Salah satunya pelatihan yang dia ikuti dalah dari PTPN VII.
“Saya diikutkan pelatihan oleh PTPN VII di Lampung waktu itu. Itu karena saya dapat pinjaman modal usaha dari PTPN VII. Nah, mulai dari pelatihan itu saya dapat ilmu tentang produk yang baik, kemasan yang menarik, penentuan harga, manajemen keuangan, termasuk juga cara promosi. Semua saya terapkan dan sekarang ada hasilnya,†kata dia.
Dengan merek Putri Bengkulu, kini usaha rumah tangga Emi sudah menjadi perusahaan. Beberapa persyaratan peredaran produk makanan sudah dia dapatkan. Dari Badan POM, sertifikat halal, pendaftaran merek, dan segala izin operasional sudah dia kantongi.
Mendapat pinjaman dana Rp15 juta pada 2015, Emi membeli peralatan produksi yang sudah menggunakan mesin. Ada mesin pemeras bertenaga listrik yang secara otomatis memisahkan sari jeruk dengan kulitnya, mesin penhaduk, mesin pengemas, dan lainnya.
Di outlet yang dirancang cantik nan bersih, selain memajang produk-produk yang dihasilkan, Emi juga memajang piala, piagam, dan foto-foto dengang pejabat saat dia menerima penghargaan.
Produknya kini menjadi salah satu ikon minuman khas Provinsi Bengkulu. Di toko-toko oleh-oleh, nama Sirup Jeruk Kalamansi Putri Bengkulu mudah ditemukan.
Selain itu, Anda yang ingin mendapatkan khasiat vitamin C dengan rasa segar ini bisa memesan lewat jaringan pemasaran online. Kemasan satu liter seharga Rp45 ribu bisa disajikan dengan mencampur air sesuai selera.
“Tahun 2017, saya kembali dapat pinjaman dana dari PTPN VII, Rp35 juta. Ini sangat membantu usaha saya karena pinjaman dari PTPN VII hampir nggak ada bunga.†ucap dia.
Nama sirup Jeruk Kalamansi ini kini juga diburu pelancong sebagai oleh-oleh. Dengan ketahanan produk sampai enam bulan, sirup yang rasanya sensasional ini sangat nendang kalau disajikan dengan air dingin.
“Pemasaran, sementara ini masih lebih banyak di Provinsi Bengkulu. Tetapi, pesanan sudah banyak dari Lampung, Jakarta, Bandung, Palembang, Padang, Jawa, dan lainnya. Kalaupun banyak laku di Bengkulu, kebanyakan juga dibawa untuk oleh-oleh ke luar kota. Bahkan sudah beberapa kali dibawa ke luar negeri,†kata dia.
Dengan omset Rp50—70 juta per bulan, Emi mempekerjakan tujuh karyawan produksi dan pemasaran. Ia juga mengelola dua hektare tanaman jeruk kalamansi sebagai pemasok bahan baku produksinya.
(*/hyt)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: