Tahun 2022, Penjualan Listrik Diproyeksi Naik

Tahun 2022, Penjualan Listrik Diproyeksi Naik

JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih memberi dampak pada penggunaan atau penjualan listrik. Kendati demikian, transaksi penjualan listrik diproyeksikan meningkat pada 2022. “Proyeksi 2022 pasti naik, proyeksi kita naik sekitar 7-8 persen,â€ ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (Sulmapana) PLN, Adi Priyanto, baru-baru ini. Berdasarkan catatan PLN, transaksi penjualan kelistrikan pada 2021 naik 5-6 persen dibandingkan dengan 2020. "Pada awal munculnya covid-19, penjualan kelistrikan sempat minus karena ada pemabatasan pergerakan masyarakat. Namun, saat ini, kebutuhan listrik sudah mulai meningkat secara rata-rata naik 5-6 persen,â€ ucapnya. Adi mengungkapkan, upaya untuk meningkatkan penjualan kelistrikan, PLN bakal menggaungkan pola hidup elektrifikasi yakni menggunakan listrik dalam beraktivitas, seperti memasak, berkendara, dan lainnya. “Itu dinilai mampu memperbaiki kondisi lingkungan karena yang tercipta adalah aktivitas nol emisi karbon, khususnya penggunaan mobil dan motor,â€ terangnya. "PLN secara bertahap meluncurkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan baru saja diresmikan di Kantor UP3 Makassar Selatan, Jalan Hertasning Makassar,â€ sambungnya. Sementara itu, lanjut Adi, proyeksi Kementerian ESDM dalam Grand Strategi Energi Nasional bahwa pada 2030 jumlah mobil listrik ditargetkan mencapai sekitar dua juta unit dan motor listrik sekitar 13 juta unit. Pada tahun yang sama, target penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) mencapai sekitar 30 ribu unit dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik (SPBKLU) sekitar 67 ribu unit. “Saat ini terdapat sembilan unit SPKLU telah beroperasi dan tersebar di wilayah kerja PT PLN Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara,â€ katanya. (red/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: