Jelang Imlek 2022, Harga Emas Diprediksi Meroket
JAKARTA - Harga emas yang sepanjang 2021 dan awal 2022 mengalami penurunan diprediksi bangkit jelang Imlek 2022. "Diperkirakan menyentuh level 1.850 dollar AS/toz," ujar Kepala Cabang PT Rifan Financindo Berjangka Bandung, Anthony Martanu, baru-baru ini Anthony mengungkapkan, kenaikan harga emas menjelang Imlek disebabkan permintaan emas yang tinggi di Tiongkok dan peningkatan kasus varian Covid Omicron. Ditambah dengan tren suku bunga rill di Amerika Serikat (AS) yang rendah hingga saat ini bakal mendorong harga emas terus meningkat meski di tengah berbagai tekanan. Selain itu tingkat inflasi yang tinggi hingga lebih dari 6 persen di Amerika Serikat akan memangkas keperkasaan dollar dan mengancam pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di tahun depan. Alhasil, para investor akan mencari alternatif aset safe haven salah satunya ialah emas untuk mengamankan nilai portfolio mereka. Namun Anthony mengingatkan, memasuki kuartal kedua tahun 2022, harga emas diperkirakan cenderung terkoreksi atau stagnan. Hal ini sejalan dengan pengetatan kebijakan moneter negeri Paman Sam untuk mengamankan nilai tukar mata uang dan suku bunga mereka. “Yang jelas, emas masih layak dikoleksi di tahun ini,†beber dia. Seperti diketahui, pada 2021, harga emas ditutup di level 1.829 dollar AS/toz. Sepanjang 2021 harga emas turun 3,6 persen Sepanjang tahun lalu, harga emas sudah turun 3,6 persen, karena optimisme terhadap pemulihan ekonomi global mendorong para investor mengalihkan portfolio investasi ke aset berisiko daripada aset safe haven seperti emas. Harga emas tertinggi tahun 2021 menyentuh angka di level 1.959 dollar AS/toz pada 6 Januari 2021 dan nilai terendahnya pada 8 Maret 2021 di angka 1.676 dollar AS/toz. Di awal tahun 2022, harga emas terus melorot hingga ke level 1.789 dollar AS/toz. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: