Koperasi Papmiso Dorong Penjual Bakso Berkembang
BEKASI - Para pelaku UMKM yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) Kota Bekasi sepakat membentuk koperasi bersama Bank BRI. Pembentukan Koperasi Papmiso akan menjadi jembatan dalam proses peminjaman dana bagi para anggota yang membutuhkan modal usaha. Dengan begitu, mereka berharap bisa mengembangkan usaha ke taraf yang lebih baik lagi. Pada Selasa (15/12) lalu, para anggota Papmiso Kota Bekasi sudah bertemu langsung dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Regional CEO Jakarta 2 BRI, Prasetyo Sayekti, di Cikarang Bekasi, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, mereka mengeluhkan masih sulitnya akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para pelaku UMKM, khususnya tukang bakso. “Sebagai tindak lanjut pertemuan dengan menteri BUMN, kebijakan terkait KUR sudah disampaikan oleh Pak Prasetya langsung kepada kami agar tidak simpang siur informasinya. Dan alhamdulillah anggota Papmiso Kota Bekasi sudah punya rekening BRI. Artinya, kemudahan ini akan kami sampaikan ke teman-teman kami yang masih membutuhkan tambahan biaya yang akan dibantu Bank BRI,†ungkap Ketua Papmiso Kota Bekasi, Maryanto. Pria yang akrab disapa Mas Yanto itu menjelaskan, pembentukan Koperasi Papmiso menjadi jembatan dalam proses peminjaman dana bagi para anggota yang membutuhkan modal usaha. Tak hanya pembiayaan, kata dia, koperasi bersama BRI ke depannya juga akan mendampingi para pedagang agar bisa mendapatkan bahan baku daging untuk pembuatan bakso dengan harga yang bersaing. “Kebetulan di BRI juga ada nasabah yang notabene importir daging. Ya itulah, kami dikasihkan link untuk bertemu kepada importir itu agar mendapatkan harga yang kompetitif,†kata Mas Yanto. Dengan adanya kemudahan akses pembiayaan dan pendampingan dari BRI, usaha para pedagang yang tergabung dalam Papmiso Kota Bekasi diharapkan bisa naik level ke segmen yang lebih tinggi. Regional CEO Jakarta 2 BRI, Prasetya Sayekti mengatakan, pihaknya akan mempercepat proses kredit mikro, sehingga dalam waktu dua hari saja pengajuan kredit sudah dapat dicairkan. “Relaksasi yang diberikan pemerintah adalah, untuk KUR sampai dengan Rp100 juta (pengajuannya) tanpa perlu ada agunan tambahan,†tuturnya. Dia menuturkan, layanan dari BRI kepada Papmiso bukan sebatas sampai KUR saja, tetapi juga memberikan pelatihan termasuk kiat dalam meningkatkan pendapatan para pedagang. Pihaknya akan terus proaktif turun ke lapangan sebagai bentuk pendampingan kepada para pelaku UMKM. “Di setiap kantor desa dan kelurahan, BRI mempunyai program pojok mantri desa tujuan untuk melayani kebutuhan perbankan, baik pembiayaan atau pinjaman maupun jasa jasa lainnya," katanya. (bbs/kbe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: