Tunnel 6 Tembus, PT KCIC Fokus Lakukan Akselerasi Pada Tunnel 2 dan 4
JAKARTA - Proyek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terus berprogres. Tunnel 6 yang merupakan tunnel terpanjang di area KCJB berhasil ditembus pada pertengahan Februari 2022 lalu. Kondisi ini disampaikan dalam kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan His Excellency Mr. Lu Kang, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia ke lokasi Tunnel 6. Tunnel ini memiliki panjang 4.478 meter dan berada di Cikalongwetan. Dengan begitu, 11 dari 13 Tunnel di sepanjang trase KCJB telah dapat diselesaikan. "Kita melihat pembangunan KCJB ini progresnya baik. Meski sebelumnya ada masalah di tunnel, tapi semua bisa diatasi. Pembangunan masih on schedule dan semoga target trial yang sudah disepakati bisa berjalan," ujar Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Tunnel 6 merupakan terowongan terpanjang sekaligus salah satu titik konstruksi dengan geografis sulit di trase KCJB. Pencapaian ini menjadi suatu kemajuan dalam upaya percepatan pembangunan KCJB. “Seperti yang kita tahu bahwa Tunnel 6 adalah yang terpanjang dan salah satu titik konstruksi dengan rintangan geografis ekstrem. Dengan rampungnya pekerjaan di sini, upaya percepatan pembangunan KCJB semakin terasa,†ujar Presiden Direktur PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi. Untuk menyelesaikan pengerjaan Tunnel 6 pihak kontraktor menerapkan metode New Australian Tunning Method (NATM). Ini adalah metode modern di bidang tunnel yang dikerjakan dengan menyemprotkan shotcrete bertekanan tinggi untuk menguatkan batuan di sekitarnya. Tak hanya itu, dengan kondisi geologi yang kompleks dan memiliki risiko longsor yang tinggi, pengerjaan Tunnel #6 secara berturut-turut dilakukan dengan mengadopsi 4 metode konstruksi yang terdiri dari three-step method, three-step temporary inverted arch metho, CRD method dan three-step seven-section excavation method. Dengan kondisi geologis itu juga, pada Tunnel 6 pun disiapkan empat poros miring yang pengerjaannya dilakukan secara bersamaan. Proses konstruksinya pun dilengkapi radar geologi canggih untuk mendeteksi kondisi geologi ke depan dan merumuskan rencana konstruksi yang andal untuk memastikan konstruksi yang aman. “Tunnel 6 ini memang berada di titik konstruksi dengan kondisi geologi yang kompleks. Namun dengan kecermatan pengerjaan serta dukungan teknologi dan metode yang mutakhir, Tunnel #6 berhasil tembus tanpa hambatan,†terang Dwiyana. Untuk memperkuat lapisan terowongan, Tunnel #6 memiliki lapisan komposit berupa rangka baja, jaring baja, batang jangkar, beton tembak, dan pipa jangkar kaki pengunci pada bagian dukungan awal. Lalu terdapat pipa buta permeabel, geotekstil, papan tahan air, strip penghenti air, pita penghenti air untuk kebutuhan drainase. Terowongan ini juga memiliki dua lapisan berupa lengkungan terbalik dan lapisan sekunder. Untuk menyelesaikan pekerjaan Tunnel #6, Dwiyana mengaku pihaknya harus melibatkan lebih dari 1.500 orang untuk 10 permukaan kerja yang terdiri dari Operator bor pneumatik, Pemasang rangka baja dan tukang las listrik. Operator Shotcrete, Pemasang papan tahan air, Pekerja penguatan, Pekerja beton, Pekerja templat, hingga Tukang Listrik. Selain Tunnel 6, PT KCIC juga fokus melakukan akselerasi pada Tunnel 2 dan 4. Tunnel 4 diagendakan akan berhasil ditembus dalam waktu dekat atau pada April 2022. Sementara Tunnel 2 ditargetkan tembus pada Mei 2022. Dengan selesainya pembangunan tunnel 6, pengerjaan konstruksi KCJB semakin mendekati selesai. Namun, diakui Dwiyana bahwa saat ini masih ada beberapa pekerjaan yang harus segera diselesaikan dan masuk dalam rencana prioritas di 2022. Di antaranya mempersiapkan operasional KCJB yang rencananya akan trial run di akhir 2022. “Kami terus melakukan percepatan, berupaya yang terbaik dan melakukan persiapan jelang operasional,†tegas Dwiyana. (cr2/kbe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: