Sampoerna Untuk Indonesia Renovasi TPST dan Gerobak Sampah di Desa Sukaluyu, Telukjambe Timur

Sampoerna Untuk Indonesia Renovasi TPST dan Gerobak Sampah di Desa Sukaluyu, Telukjambe Timur

karawangbekasiekpres- Menunjukkan keunggulannya dalam tata kelola air bersih yang baik dengan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi Pemeliharaan Air Berkelanjutan atau Alliance of Water Stewardship (AWS). PT HM Sampoerna Tbk, melalui Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) melakukan kontribusi berupa renovasi Tempat Pembangunan Sampah Sementar (TPSS), dan gerobak sampah di Desa Sukaluyu, Pengadaan Sarana Air Bersih (SAB) di Desa Puseurjaya. Serta penanaman 400 pohon di sungai Citarum yang bekerjasama dengan Satgas Citarum Harum. Head of Environment, Health & Safety PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), Imron Hamzah mengatakan, pihaknya fokus dalam Pemeliharaan Air Berkelanjutan atau Alliance of Water Stewardship (AWS). Salah satunya terkait air dan sampah jadi berkomitmen di dalam perusahaan maupun di masyarakat. Maka kualitas air harus diperbaiki serta pengelolaan sampah. "Kita berharap tahun berikutnya kembali berkontribusi dan membuat yang terbaik buat masyarakat sekitar. Dengan memperbaiki TPS B3 dan penanggulangan, kedepannya pengelolaan lebih baik lagi," kata Imron, pada Rabu (19/10/2022). Menurut Imron, dengan program satu desa satu bank sampah jadi dapat memilahan sampah dan dikelola yang bisa di daur ulang. Pihaknya memberikan bantuan merenovasi Tempat Pembangunan Sampah Sementar (TPSS), gerobak sampah dan Pengadaan Sarana Air Bersih (SAB) bagi ratusan kepala keluarga serta ratusan tanaman pohon. Di tempat yang sama, Sekertaris Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, Heri Heriana menambahkan, ia melihat PT HM Sampoerna beda dengan perusahaan yang lain. Karena rutin memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar. "Saya berharap ini dipertahankan atau ditingkatkan kembali. Kemarin juga kami mendapat bantuan MKC dan hidroponik bagi masyarakat Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur," ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Wawan Setiawan menjelaskan, dari 2128 perusahaan menengah ke atas dan wajib memberikan laporan tentang pengelolaan lingkungan. Namun hanya belasan perusahaan yang memberikan CSR yang berfokus ke lingkungan khususnya sampah. "Seperti yang saya ketahui dukungan program dari Sampoerna ini dilakukan tidak asal-asalan dan tentunya mereka profesional untuk mencapai hasil yang maksimal," jelasnya. (rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: