Enam Kades Adukan SMK MI ke Wagub Jabar

Kamis 10-03-2022,08:30 WIB
Editor : redaksimetro01

KABUPATEN BEKASI - Sebanyak 6 orang kepala desa di sekitar kawasan industri hadir di SMK Mitra Industri MM 2100 mengadu ke Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum sulitnya warga mereka bersekolah di SMK Mitra Industri. Kepala Desa Jatiwangi, Yowanda Adiestra misalnya. Ia mengatakan berdasarkan pengalamannya menjadi kepala desa, 90 persen warganya yang mengikuti seleksi di sekolah itu gagal. "Akhirnya terjadilah mekanisme masuk sini harus pakai label kades. Kami mau buat rekom apa, warga sebagian pengin masuk sini, karena ada pemikiran masuk sekolah ini pasti kerja (di kawasan industri, Ed)," ucap dia. "Namun ya kalau prosesnya begitu sulit, banyak yang mandek dari tes, gak lulus," kata dia. Dia menjelaskan pengurus di perusahaan ada perwakilan di sekolah ini, sehingga lulusan sekolah itu diutamakan sesuai kualitas dan menjadi unggulan. "Warga kami sekolah di mana? tugas kami semua (sebagai kades, red) kadang kami sampai demo supaya warga diterima. Kami akui, kualitas pendidikan masyarakat tidak bisa ikuti cepatnya kebutuhan industri, saya mau curhat ke siapa lagi?" jelasnya. Sementara itu, Kades Cikedokan, Gorin Santoso mengatakan, salah satu dari 31 hak anak adalah harus mendapatkan pendidikan yang terbaik. "Ini ada yang terbaik, bagaimana dapat itu jika kebijakan tidak diberikan secara optimal kepada lingkungan?," kata dia. "Tapi ironisnya dengan fasilitas yang ada kita justru tidak bisa memaksimalkan potensi di sini. Masyarakat tidak bsia terima dengan optimal fasilitas pendidikan," jelasnya. Dia memperkirakan dibanding dengan siswa lain, siswa yang berada dari 7 desa di sekitar wilayah industri persentasenya sangat kecil. "Intinya sama, minimal ada kelonggaran kuota berapa persen untuk lingungan. Setiap tahun jelas, apakah 500 orang, kita tinggal bagi-bagi per orang," katanya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Mekarwangi, Subur Rusnandi, meminta pihak yayasan mengutamakn dulu lingkungan setempat yang bersinggunan dengan kawasan. "Mungkin dari segi SDM agak berbeda dengan orang-orag luar. Tapi, alangkah baiknya tata caranya gimana biar masuk di Mitra Industri itu ada kemudahan," kita dia. Dia meminta sebagai desa yang menjadi tetangga kawasan industri ada kebijakan khusus, selain kemudahan askes fasilitas pendidikan dan juga penyerapan tenaga kerja. (dim/mhs)

Tags :
Kategori :

Terkait