KABUPATEN BEKASI- Ratusan hektar area persawahan di Kabupaten Bekasi bagian utara terancam gagal panen imbas kekeringan yang melanda enam kecamatan. Kepala Desa Sukakerta Kecamatan Sukawangi, Jisan sangat kecewa lantaran para petani dan masyarakat merasa tak dibantu untuk mengatasi permasalahan tersebut. "Saya sudah berupaya swadaya dengan warga sampai turun langsung, belum ada bantuan dari pemerintah daerah. Tak adanya perhatian sama sekali," tutur Jisan saat ditemui di Kali CBL Puluhan masyarakat di enam kecamatan secara swadaya merogoh kocek Rp 70 juta untuk membendung aliran Kali CBL sehingga sodetan air yang kini mengalami pendangkalan dan kekeringan bisa kembali dialiri air. "Aliran air di Kali CBL yang ngalir ke utara ini kecil sekali. Ini kan untuk kepentingan warga masyarakat, makanya kita bersama beberapa kepala desa patungan beli batu, patungan beli besi agar bagaimana air mengalir ke bagian utara untuk meminimalisir kekeringan," ucapnya. Senada dengan Jisan, Kepala Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Royadi mengharapkan agar Pemkab Bekasi dan Pemprov Jawa Barat bisa menjembatani permintaan warga ke pemerintah pusat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Puluhan masyarakat di enam kecamatan secara swadaya merogoh kocek Rp 70 juta untuk membendung aliran Kali CBL sehingga sodetan air yang kini mengalami pendangkalan dan kekeringan bisa kembali dialiri air. "Aliran air di Kali CBL yang ngalir ke utara ini kecil sekali. Ini kan untuk kepentingan warga masyarakat, makanya kita bersama beberapa kepala desa patungan beli batu, patungan beli besi agar bagaimana air mengalir ke bagian utara untuk meminimalisir kekeringan," ucapnya. Senada dengan Jisan, Kepala Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Royadi mengharapkan agar Pemkab Bekasi dan Pemprov Jawa Barat bisa menjembatani permintaan warga ke pemerintah pusat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Iya menjelaskan ratusan petani sangat mengandalkan aliran air di sodet Kali CBL sehingga ratusan hektar sawah bisa kembali dialiri air. "Oleh karena itu saya memohon ke Bupati, Gubernur, tolong tuh BBWS diperintahkan untuk bekerja. Kok sampai enggak bisa mengatasi persoalan seperti ini, sampai kami harus turun tangan sendiri tanpa bantuan," tutur Royadi. Meski mengaku sering berkomunikasi, namun tak ada tindaklanjut dari pemerintah sehingga permasalahan kekeringan selalu terjadi di tiap tahunnya di Kabupaten Bekasi bagian utara. "Sering sekali berkomunikasi ke pihak terkait, dari Citarum Harum atau BBWS Jawa Barat pun sudah tahu persoalan ini, tapi sampai saat ini dia hanya datang-datang saja, tindaklanjutnya nihil," katanya. (bbs/mhs)
Warga Enam Kecamatan Frustrasi Tunggu BBWS, Swadaya Kumpulkan Duit Atasi Kekeringan
Rabu 24-08-2022,02:30 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :