ANGKA Covid-19 varian Omicron di Indonesia kembali bertambah 66 kasus, tercatat, totalnya menjadi 572 kasus. Penambahan kasus Omicron tersebut terdiri dari 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal. Sebagai tindak lanjut, seluruh pasien Omicron wajib menjalankan karantina kesehatan dan mayoritas pasien menjalani karantina RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Jumlahnya sekitar 339 orang, sisanya menjalani karantina di RS yang telah ditunjuk oleh Satgas Penanganan COVID-19. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, tidak ada perbedaan karakteristik gejala Omicron antara pasien perjalanan luar negeri dan pasien transmisi lokal. Sebagian besar gejalanya ringan dan tanpa gejala dan gejala paling banyak yang dialami pasien adalah batuk, pilek dan demam. â€Hampir setengahnya atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi,†kata Nadia, Jumat, 14 Januari 2022. Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. “Jadi belum butuh perawatan yang serius,†katanya. Penambahan kasus Omicron dalam beberapa waktu terakhir telah berimplikasi pada lonjakan kasus harian nasional. Bahkan, proporsi varian Omicron jauh lebih banyak dibandingkan varian delta. ‘Dari hasil monitoring yang dilakukan Kemenkes, kasus probable Omicron mulai naik sejak awal tahun 2022. “Sebagian besar dari pelaku perjalanan luar negeri, hal ini turut berdampak pada kenaikan kasus harian COVID-19 di Indonesia,†tutupnya. (bbs/rc/kbe)
Lampaui Varian Delta, Positif Omicron di Indonesia Sudah 572 Kasus
Jumat 14-01-2022,03:26 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :