Pengunjung Objek Wisata Pantai Karawang Melejit saat Libur Tahun Baru 2025, Sisakan Tumpukan Sampah Berserakan

Pengunjung Objek Wisata Pantai Karawang Melejit saat Libur Tahun Baru 2025, Sisakan Tumpukan Sampah Berserakan

Pengunjung Objek Wisata Pantai Karawang Melejit saat Libur Tahun Baru 2025, --karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke sejumlah objek wisata pantai yang ramai dikunjungi pada awal tahun 2025.

Hasil monev mengungkapkan bahwa sampah menjadi permasalahan utama di Pantai Samudera Baru, Tanjung Pakis, dan Sedari.  

Sub Koordinator Kelompok Sub Substansi Kelembagaan dan Pengembangan Kemitraan Disparbud Karawang, Asep Supriadi, mengatakan kunjungan dilakukan pada 1 Januari untuk mengevaluasi tingkat kunjungan, kebersihan, dan keamanan. 

“Pada tanggal 1 itu pengunjung mencapai ribuan. Samudera Baru ada sekitar 5.000 orang, Tanjung Pakis 6.000, dan Sedari sekitar 1.000 orang. Namun, banyak sampah berserakan di objek wisata tersebut,” ujarnya.  

BACA JUGA:Awal Tahun 2025, Berikut Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana Tanggal 9 Januari 2025

BACA JUGA:Tingkatkan Hasil Pertanian, DPKP Karawang Alokasi Pupuk Subsidi Sebanyak 88.719 Ton

Asep mengaku senang dengan tingginya angka kunjungan ke objek wisata Karawang. Namun, ia menyayangkan rendahnya kesadaran pengunjung dan pengelola dalam menjaga kebersihan. Menurutnya, setiap tahun Disparbud sudah mendistribusikan tong sampah kepada pengelola wisata, tetapi hal ini belum cukup tanpa dukungan kesadaran bersama.  

“Permasalahan kebersihan ini harus menjadi perhatian serius. Kami sudah meminta pengelola memperbanyak tempat sampah, membuat papan imbauan Sapta Pesona, dan menara pemberitahuan,” jelasnya.  

Konsep Sapta Pesona, yang meliputi keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan, ditekankan sebagai kunci dalam menjaga daya tarik wisata. Selain itu, pengelola objek wisata diimbau meningkatkan pemasaran, termasuk melalui pemanfaatan teknologi informasi.  

Asep juga menyampaikan rencana pelatihan pengelolaan sampah di tempat wisata pada tahun 2025

“Kami akan mendorong pengelola wisata untuk mengelola sampah secara mandiri, seperti membakar sampah di lokasi. Ini untuk mengefisiensi biaya pengelolaan sampah,” tambahnya.  

Masalah sampah ini diharapkan dapat segera teratasi agar pengunjung merasa nyaman saat berwisata.

BACA JUGA:Kepedulian dan Komitmen LPCK Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

BACA JUGA:Sambut Tahun Baru 2025, Hyundai Resmi Luncurkan New CRETA N Line Turbo dan New CRETA di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: