Hati-hati, Ketumbar dan Kol Mengandung Klorin, Warga Diminta WaspadaÂ

Sabtu 16-10-2021,03:30 WIB
Editor : redaksimetro01

WARGA diminta waspada dengan peredaran ketumbar dan kol yang mengandung klorin. Pengujian dua komoditi itu, dilakukan DPPKP. Salah satunya melalui kegiatan pengawasan keamanan terhadap Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang beredar. Tim Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon melakukan pengujian dua komoditi, yakni kol dan ketumbar, di dua swalayan yang ada di Cirebon. Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan pada DPPKP, Hj Elmi Masruroh SP MSi menuturkan, pengambilan sampel kali ini dilakukan pada kelompok rempah-rempah. Ketumbar dan kol dipilih untuk uji pestisida. Kenapa ketumbar? Komoditi ini merupakan komoditas yang saat ini sedang naik daun. Pasalnya, ketumbar dinilai memiliki banyak manfaat. Salah satunya untuk kekebalan tubuh. Seiring dengan itu, banyak produsen nakal yang menambahkan klorin pada ketumbar agar penampilan menjadi lebih menarik. “Bahan kimia ini dijadikan campuran agar ketumbar memiliki tampilan lebih putih dan bersih sehingga menarik pembeli,â€ kata Elmi, kepada awak media, kemarin. Bentuk asli dari ketumbar sendiri penampakannya tidak menyeluruh berwarna putih, namun berwarna keruh (butek). Sampel di Kota Cirebon Dinyatakan Negatif Saat menemukan ketumbar yang saat dipencet susah pecah, maka perlu dicurigai ketumbar tersebut sudah dicampur dengan klorin. “Saat ini ketumbar yang dicurigai mengandung klorin banyak berada di swalayan, jarang ada di pasar tradisional. Namun masyarakat juga tetap harus berhati-hati,â€ jelasnya. Untuk pengambilan sampel kali ini, pihaknya mengamil sampel di Superindo Grage City Mall dan Surya Toserba Perumnas. Semua sampel dinyatakan negatif mengandung klorin dan pestisida. Adapun kol, dalam riwayat budidayanya, petani biasanya banyak menggunakan pestisida karena kol rawan terkena serangan ulat. Padahal, kandungan pestisida ini berbahaya bagi tubuh. Begitupun klorin, manakan klorin terkonsumsi, apalagi secara terus menerus, akan menyebabkan korosit di lambung dan memicu penyakit maag. Kemudian, dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit ginjal dan bersifat karsinogenik yakni menyebabkan kanker. “Untuk itu, selain kami memastikan keamanan pangan bagi masyarakat, ada baiknya masyarakat juga lebih teliti untuk membeli dan mengonsumsi bahan makanan yang hendak dikonsumsi,â€ tukasnya. Sementara itu, Asisten Manager Superindo GCM, Gaga Pradipta N mengungkapkan, komoditi yang masuk selalu dipastikan memiliki kualitas terbaik. Ketumbar yang dijual diambil dari Jakarta, dan untuk kol diambil dari Kuningan, serta beberapa ada yang dipasok dari Bandung. “Dengan adanya program ini, bisa memastikan produk yang dijual memang aman untuk kesehatan. Konsumen tidak perlu khawatir,â€ pungkasnya. (bbs/rc/kbe)

Tags :
Kategori :

Terkait