KARAWANG - Dari 30 kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang, sebanyak 5 di antaranya tercatat sebagai wilayah dengan laporan kasus kekerasan terhadap ibu dan anak terbanyak di Karawang. Untuk menekan angka kekerasan di lima wilayah itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Karawang, bakal membentuk Posko Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan DP3A Karawang, Hesti Rahayu mengungkapkan, lima kecamatan dengan angka kekerasan tertinggi di Kabupaten Karawang diantaranya, Kecamatan Cikampek, Rengasdengklok, Telagasari, Karawang Timur, dan Telukjambe Timur. "Di Karawang saat ini kita baru memiliki 2 PATBM, itu pun bentukan provinsi. Tahun ini kita targetkan membentuk lima di kecamatan tertinggi angka kekerasan terhadap ibu dan anak," kata Hesti, saat berbincang dengan KBE, kemarin (15/2). Hesti menjelaskan, fungsi PATBM di lingkungan masyarakat sangat penting sebagai wadah penyelesaian pertama ketika terjadi kasus kekerasan. Artinya, PATBM ini menjadi tempat penyelesaian kasus kekerasan di tingkat masyatakat yang di dalamnya difasilitasi oleh tokoh-tokoh masyarakat setempat. "PATBM nanti diisi oleh kader kesehatan, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan unsur-unsur pendukung lain, sebagai wadah penyelesaian kasus kekerasan ditingkat masyatakat," jelasnya. Hesti mengakui, idealnya PATBM ini terbentuk minimal satu desa satu unit. Namun, mengingat situasi masih dalam kondisi Pandemi Covid-19. DP3A Karawang hanya akan fokus di wilayah-wilayah yang memiliki angka kekerasan ibu dan anak cukup tinggi. Sementara untuk wilayah lain, DP3A Karawang akan fokus menjangkaunya dengan sosialisasi via media sosial mau pun media massa. Dengan harapan meningkatkan pemahaman warga tentang penanganan dan pencegahan terhadap kasus kekerasan dilingkungan masyarakat. "Idealnya satu desa satu PATBM, makanya dari sekarang kita kejar target agar titik ideal ini tercapai," kata Hesti saat berbincang dengan KBE di ruang kerjanya. "Saya sudah mengimbau agar Satgas P2TP2A di kecamatan bisa memfasilitasi desa untuk membentuk PATBM," imbuhnya. Hesti berharap, upaya yang dilakukan DP3A Karawang dalam mencegah terjadinya kekerasan dilingkungan masyarakat bisa berhasil. Selain itu, dirinya juga berharap kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan semakin tinggi. Sehingga, korban kekerasan di Karawang bisa ditangani dengan baik. "Karena semakin banyak yang melapor, akan semakin banyak juga kasus yang bisa kita tangani," pungkasnya. (wyd/mhs)
Tekan Angka Kekerasan Terhadap Ibu dan Anak, DP3A Karawang Bakal Bentuk PATBM
Selasa 15-02-2022,10:30 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :