KARAWANG - Warga perumahan BMI 1 Desa Dawuan Tengah kembali menjadi korban banjir akibat meluapnya air kali Cikaranggelam. Curah hujan yang tak menentu di bulan ini ditambah proyek normalisasi dan perbaikan tanggul yang tak kunjung beres menjadi pemicu utamanya. Kepala Desa Dawuan Tengah, Jejen Zaenal Arifin meminta pekerja pada proyek siphon harus ditambah, agar pembangunan bisa segera rampung dan meminimalisir ancaman banjir yang sewaktu-waktu bisa merendam lagi pemukiman warga. "Siphon itu harus ditambah pekerjanya, peralatan biar ada percepatan perbaikan siphon," kata Jejen saat diwawancara oleh KBE (27/4). Jejen menjelaskan dengan adanya pertambahan SDM dan peralatan, pasti bakal mempersingkat waktu pengerjaan lebih awal dari target yang direncanakan rampung di tahun 2023 mendatang. "Harusnya pemborong begitu liat seperti ini, banjir ada terus. seharusnya pemborong bisa dapat mengeluarkan ide apa yang harus di lakukan," tegas Jejen. Akibat dari lambannya pengerjaan proyek siphon, kata Jejen, yang paling dirugikan adalah warganya lantaran lagi-lagi harus menjadi korban banjir. "Talang aja belum selesai, harusnya dia punya 2 sampai 3 tim banjir gak bakalan terjadi. Sekarang hujan gak bisa di prediksi, kalau tahun kemarin curah hujan tinggi di Februari, sekarang curah hujan tinggi masuk di bulan April mau ke bulan Mei," kata Jejen. "Pemdes berharap untuk pemerintah pusat melalui kementrian pupr tolong lihat ke lapangan seperti apa proyek pembangunannya. Biar kontraktor cepat-cepat mengerjakan," tukasnya. (cr2/mhs)
Pengerjaan Siphon Cikaranggelam Lelet!
Kamis 28-04-2022,01:50 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :