PURWAKARTA – Pembangunan rumah batik di sekitar Kecamatan Plered dengan luas 5.000 meter terkendala anggaran. Hal tersebu diungkapkan, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta. "Untuk pembangunan rumah batik, itu sudah berjalan sejak 2019 lalu. Mungkin, progres pembangunannya sudah sekitar 40 persen. Tapi dua tahun terakhir pembangunannya terhenti, karena anggarannya lebih difokuskan dulu untuk penanganan pandemi Covid-19," kata Kepala Bidang UMKM pada Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta Ahmad Nizar. Nizar mengatakan, pemerintah daerah telah merencanakan pembuatan batik dengan konsep dari hulu ke hilir. Pembangunan rumah batik tersebut memang harus dilanjutkan. Karena sampai saat ini Purwakarta belum memiliki sentra kerajinan batik padahal sudah memiliki motif sendiri. Selain itu, banyak warga yang berminat menjadi perajin batik. "Keberadaan rumah batik ini, sebagai upaya mendorong pengembangan batik khas Purwakarta. Tapi, itupun kembali lagi ada tidaknya alokasi anggarannya," ungkapnya. "Kami berharap dengan adanya rumah batik ini kedepannya batik khas Purwakarta bisa lebih dikenal secara luas. Sehingga, batik Purwakarta ini bisa menambah daftar panjang kekayaan kerajinan yang ada di Indonesia," tambahnya. Baca Juga : Ambu Anne Pilih Plered Jadi Pusat Pengembangan Batik Lokal Dari Motif Situ Buleud hingga Gambar Maranggi Menurut Nizar, selain terdapat pabrik batik (area produksi), di lokasi tersebut rencananya juga akan dibangun outlet dan area edukasi pembuatan batik bagi pelajar maupun masyarakat. "Kami punya mimpi untuk menjadikan Purwakarta sebagai salah satu sentra batik Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Keberadaan rumah batik ini, diharapkan menjadi jembatannya," jelasnya. Berita sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Purwakarta mendorong pengembangan wirausaha batik dengan membangun sebuah rumah batik di Kecamatan Plered. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan sampai saat ini terdapat ratusan motif batik yang dikembangkan oleh masyarakat Purwakarta. "Jumlah desain motif batik saat ini ada lebih dari 200 yang diciptakan sebagai stimulasi program pengembangan batik di Purwakarta," katanya, Rabu (3/8). Di antaranya, motif air mancur Situ Buleud, motif manggis, motif maranggi, motif Waduk Jatiluhur, motif Waduk Cirata, motif ombak Cirata, dan motif bambu. Selain itu, ada juga motif Gunung Parang, motif Tajug Gede Cilodong, motif keramik, motif burung anis, motif nelayan, motif air, dan lain-lain. (san/rie)
Rumah Batik Purwakarta Terbentur Anggaran, Padahal Pembangunan Sudah 40 Persen, Waduh Gimana Nih Ambu Anne?
Senin 08-08-2022,12:18 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :