Petani Keluhkan Padi Tercemar Air Lindi

Rabu 10-08-2022,11:15 WIB
Editor : redaksimetro01

PURWAKARTA – Petani di Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta tidak bisa manfaatkan air untuk mengairi sawah. Meski aliran sungai berjarak sekitar 1 kilometer dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Cikolotok. Aliran Sungai diduga tercemar limbah berupa air lindi dari TPAS Cikolotok. Akibatnya, petani di wilayah itu tidak bisa manfaatkan air untuk mengairi sawah mereka. “Dulu bisa (air dimanfaatkan) sekarang tidak bisa karena air tercemar limbah sampah,â€ kata salah seorang petani di Desa Margasari, Usman (56), Rabu 10 Agustus 2022. Usman mengatakan, jika air sungai terbawa air hujan masuk ke area sawah maka tanaman padi tidak tumbuh atau mati karena kandungan zat kimia di dalamnya terlalu tinggi. Seharusnya, di sekitar TPA Sampah disediakan sedikitnya tiga bak penampungan menyaringan. Lanjut Usman, sehingga air bisa kembali dimanfaatkan para petani untuk mengairi sawah. “Penampungannya harus bagus, kalau seperti ini terus air tidak bisa dimanfaatkan, kalau dipaksakan tanaman padi mati,â€ jelasnya. Kondisi air hitam pekat dikeluhkan para petani juga masyarakat menyayangkan belum ada upaya penanganan dari pemerintah daerah. Mengenai pencemaran limbah beracun dan berbahaya berupa air lindi dari TPA Sampah Cikolotok. “Pencemaran ini terjadi sudah lama, dari pemerintah belum ada upaya, kami sudah laporan ke DPRD tapi belum ada tindakan,â€ ungkap tokoh pemuda Karang Taruna Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta, Liana. Ia menduga tercemarnya sungai ini disebabkan rusaknya tempat pengolahan limbah cairan air lindi di TPA Sampah Cikolotok. “Ada kebocoran di sananya, kasian petani kalau tidak ditangani cepat,â€ pungkasnya. (bbs/rie)

Tags :
Kategori :

Terkait