Sauerkraut, Acar Jerman yang Menyehatkan

Senin 06-06-2022,07:32 WIB
Oleh: redaksimetro01

ACAR dikenal sebagai pelengkap yang memperkaya rasa pada makanan seperti nasi goreng, martabak telur, dan lumpia. Olahan sayur ini memiliki rasa asam, manis, dan segar yang khas. Acar yang dikonsumsi masyarakat luas biasanya terbuat dari campuran timun, wortel, bawang merah, dan cabai. Namun, tidak menutup kemungkinan jenis sayuran lain dapat dijadikan acar. Kubis atau kol menjadi salah satu pilihan jenis sayur yang dapat dibuat acar. Di Jerman, acar kubis sangat populer dengan nama sauerkraut. Biasanya, sauerkraut disantap begitu saja ataupun dihidangkan sebagai pelengkap makanan dan isian roti lapis. Sauerkraut sendiri memiliki arti kubis asam dalam bahasa Jerman, sesuai dengan cita rasa yang dihasilkan makanan itu sendiri. Rasa asam tersebut timbul akibat proses fermentasi yang mengubah gula menjadi asam laktat. Bakteri asam laktat berperan sebagai bakteri yang melakukan fermentasi pada sauerkraut. Karena bakteri ini, kubis menjadi lebih awet dan pertumbuhan bakteri yang merugikan terhambat. Tidak hanya asam laktat, proses fermentasi oleh bakteri ini juga menghasilkan senyawa lain, seperti asam asetat dan asam propanoat. Dengan bahan dasar yang cukup sederhana, sauerkraut memiliki berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan. Menjaga Kesehatan Pencernaan Bakteri baik yang terkandung dalam sauerkraut menjadikannya sebagai makanan tinggi probiotik. Bakteri ini melindungi lapisan usus dari bakteri yang merugikan. Probiotik juga dapat membantu dalam pengobatan dan pencegahan beberapa masalah pencernaan seperti diare, sembelit, dan iritasi usus besar. Sauerkraut juga mengandung enzim yang dapat membantu tubuh menguraikan makanan menjadi molekul yang lebih kecil, sehingga makanan lebih mudah dicerna dan tubuh menyerap lebih banyak nutrisi. Memperkuat Tulang Manfaat ini dapat dirasakan karena adanya kandungan vitamin K2 pada sauerkraut. Vitamin K memiliki peran penting dalam mengendalikan metabolisme tulang. Keberadaan vitamin ini sangat diperlukan dalam memproduksi osteocalcin, yakni protein yang spesifik menjaga kekuatan tulang. Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa mengonsumsi vitamin K2 dapat mengurnagi risiko patah tulang belakang, pinggul, dan tulang belakang hingga sebesar 60-81%. Mengurangi Risiko Obesitas Sauerkraut mengandung serat yang cukup tinggi. Pencernaan serat dalam tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga perut merasa kenyang lebih lama. Secara tidak langsung, mengonsumsi makanan yang kaya akan serat membantu mengurangi jumlah kalori setiap harinya dan menurunkan risiko obesitas. Mengonsumsi sauerkraut juga dapat membantu program diet penurunan berat badan. Meningkatkan Kesehatan Jantung Kandungan serat dan probiotik pada sauerkraut berkontribusi menurunkan kadar kolestrol dalam tubuh. Probiotik juga diketahui dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Selain itu, vitamin K2 pada sauerkraut dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dengan mencegah penumpukan kalsium pada arteri. Menurunkan Risiko Penyakit Kanker Bahan dasar sauerkraut, yakni kubis, memiliki kandungan antioksidan dan senyawa bermanfaat lainnya yang dapat mengurangi risiko sel kanker berkembang dan menyebar. Contoh senyawa yang berpotensi melawan kanker dan tumor pada kubis adalah sulforaphane dan apigenin. Senyawa-senyawa tersebut dapat mengurangi risiko kerusakan DNA, mencegah mutasi sel, dan memblokir pertumbuhan sel berlebihan yang bisa mengarah pada tumor. Dalam beberapa studi, mengonsumsi sauerkraut diketahui dapat menurunkan risiko kanker payudara dan kanker prostat. Berbagai Manfaat Lainnya Sauerkraut mengandung vitamin C dan zat besi yang berkontribusi aktif dalam menjaga imunitas tubuh. Konsumsi sauerkraut yang teratur terbukti mengurangi risiko peradangan dan infeksi seperti flu dan infeksi saluran kemih. Proses pemulihan infeksi dapat dipercepat dengan sauerkraut. Probiotik yang terkandung dalam sauerkraut membantu meningkatkan produksi antibodi alami sehingga tubuh tidak rentan terserang penyakit. Mengonsumsi sauerkraut juga diketahui dapat merawat kesehatan kulit. Kandungan probiotik dan antioksidan yang terdapat dalam sauerkraut mampu mencegah penuaan dini, mengatasi jerawat, serta menjaga elastisitas dan kelembapan kulit. Konsumsi sauerkraut juga diketahui memiliki efek mencerahkan kulit dan menyehatkan kulit kepala. Probiotik juga telah terbukti dapat membantu meningkatkan daya ingat dan mengurangi gejala kecemasan, autisme, dan depresi. Selain itu, magnesium dan seng yang merupakan mineral pengatur suasana hati juga terkandung dalam sauerkraut. Dengan begitu, kesehatan otak terjaga dan stres berkurang. Membuat Sauerkraut Pembuatan sauerkraut terbilang cukup mudah. Bahan yang perlu disiapkan hanyalah kubis segar dan garam. Kubis hijau, kubis putih, ataupun kubis ungu dapat digunakan sebagai bahan dasar sauerkraut. Garam yang dipakai pun tidak banyak, hanya 1.5 sendok makan untuk 1 kilogram kubis. Cara membuat sauerkraut:

  1. Cuci kubis untuk membersihkan kotoran dan sisa pestisida yang menempel.
  2. Buang bonggol kubis dan bagian daun yang layu.
  3. Potong kubis menjadi empat bagian, lalu iris tipis.
  4. Pindahkan irisan kubis ke wadah besar lalu campurkan garam sambil diremas menggunakan tangan sampai berair. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit.
  5. Masukkan irisan kubis ke dalam wadah kedap udara sambil ditekan-tekan. Tuang juga cairan hasil proses pemerasan. Kubis harus terendam. Tambahkan air garam lagi jika airnya kurang.
  6. Tutup rapat wadah lalu disimpan dalam ruangan yang kering dan hangat selama 3-10 hari agar terfermentasi dengan baik. Semakin lama proses fermentasinya, maka semakin asam pula rasanya. (*)
* Penulis : Devinda, Mahasiswi Teknologi Pangan 2020, Universitas Padjadjaran (Unpad)
Tags :
Kategori :

Terkait