DALAM beberapa tahun terakhir angka terjadinya anemia di masyarakat Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan hasil riset Kementerian Kesehatan pada tahun 2016 menyatakan bahwa Indonesia memiliki prevalensi anemia pada remaja berusia 15-19 tahun sebesar 26,5%, pada wanita sebesar 26,9%, dan pada kelompok umur 5-14 tahun sebesar 26,4%. Anemia menjadi salah satu dari sepuluh gangguan yang dapat memberikan resiko kematian, menimbulkan berbagai jenis penyakit, dan kecacatan. Salah satu penyebab terjadinya anemia di masyarakat yaitu akibat rendahnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap makanan sumber zat besi. Selan itu, suplemen zat besi yang beredar di masyarakat pun kurang diminati karena memiliki aroma logam yang kuat. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi lain untuk meningkatkan konsumsi makanan sumber zat besi di masyarakat. Salah satu solusi yang dapat dilakukan ialah dengan menambahkan zat besi ke dalam produk pangan, yang secara ilmiah proses ini disebut dengan fortifikasi. Fortifikasi zat besi dapat dilakukan pada berbagai macam produk pangan salah satunya yaitu cokelat batang. Cokelat batang merupakan salah satu jenis produk makanan yang banyak disukai dan dikonsumsi pada seluruh kalangan masyarakat. Cokelat memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut di mulut, sehingga banyak disukai oleh berbagai kalangan. Zat besi yang akan difortifikasi pada cokelat batang dapat dienkapsulasi terlebih dahulu dalam bentuk solid lipid nanoparticle. Solid lipid nanoparticle (SLN) merupakan salah satu bentuk enkapsulasi yang menggunakan bahan dasar lemak padat. Berdasarkan hasil penelitian para ahli SLN ini telah terbukti mampu meningkatkan penyerapan suatu zat gizi dalam tubuh manusia. Selain itu, lemak yang digunakan dalam pembuatan SLN tidak memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Penggunaan SLN zat besi juga dapat mengurangi aroma logam yang dihasilkan pada produk pangan. Sehingga produk pangan yang telah ditambahkan zat besi lebih disukai oleh masyarakat. Fortifikasi SLN zat besi ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap karakteristik fisik dan kimia serta meningkatkan kandungan zat besi pada cokelat batang. Maka dari itu, fortifikasi zat besi dalam bentuk solid lipid nanoparticle dapat dilakukan pada cokelat batang dan berbagai produk pangan lainnya. (*) Sumber : Eti Indarti, Normalina Arpi, dan S. B. (2013). Kajian Pembuatan Cokelat Batang dengan Metode Tempering dan Tanpa Tempering. Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian, 5(1), 1–6. Hurrel, R. F., Lynch, S., Bothwell, T., & Cori, H. (2004). Enhancing the absorption of fortification iron. A Sustain Task Force Repor. Int. J. Vitam, 74, 387–401. Khoerunnisa, I. (2020). Review Artikel : Solid Lipid Nanoparticles (SLN) Metode dan Karakteristik. Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 3(2), 307–316. Wijatmadi, B., Andriani, M. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat Edisi Pertama. Kencana. Zariwala, M. G., Elsaid, N., Jackson, T. L., Corral López, F., Farnaud, S., Somavarapu, S., & Renshaw, D. (2013). A novel approach to oral iron delivery using ferrous sulphate loaded solid lipid nanoparticles. International Journal of Pharmaceutics, 456(2), 400–407. https://doi.org/10.1016/j.ijpharm.2013.08.070  Penulis : Fathi Rahmawati, Mahasiswi Prodi Teknologi Pangan, Universitas Padjadjaran (Unpad)
Cokelat Batang Fortifikasi Zat Besi Sebagai Solusi Menangani Anemia Pada Masyarakat
Senin 13-06-2022,05:55 WIB
Oleh: redaksimetro01
Kategori :