Mengenal Si Manis Madu Apis dan Trigona sebagai Antioksidan Alami dalam Melawan Radikal Bebas

Jumat 22-07-2022,06:14 WIB
Oleh: redaksimetro01

MADU adalah cairan manis yang berasal dari nektar tanaman yang diproses oleh lebah pekerja menjadi madu dan tersimpan dalam sel-sel sarang lebah. Madu dapat dihasilkan oleh lebah Apis (lebah bersengat) yang umum dikenal oleh masyarakat dan lebah Trigona (lebah tidak bersengat). Madu lebah tanpa sengat memiliki karakteristik yg berbeda dibandingkan dengan madu lebah bersengat seperti lebih encer, berwarna coklat amber, rasa cenderung lebih asam karena memiliki pH 3,05-4,55, dan memiliki kadar air lebih banyak yaitu berkisar 30-35 %. Setiap lebah penghasil madu memiliki karakteristik yang berbeda, seperti kemampuan dalam mencari sumber pakan, kemampuan menghasilkan madu, dan sifat fisiko kimia yang berbeda seperti kandungan antioksidan dan flavonoid. Meningkatnya jumlah konsumen terhadap kebutuhan obat-obatan herbal menarik perhatian para pelaku di bidang medis untuk dikembangkan sebagai pengobatan tradisional maupun modern. Di antaranya adalah madu yang memiliki kegunaan sebagai obat terapeutik dan pangan fungsional. Madu mengandung enzim seperti katalase, glukosa oksidase dan peroksidase serta kandungan non enzimatik seperti karotenoid, asam amino, protein, asam organik, produk reaksi Maillard, dan lebih dari 150 seyawa polifenol termasuk flavonoids, flavonols, asam fenolik, katekin, dan turunan asam sinamat, serta zat-zat gizi mineral seperti mangan, seng, tembaga dan selenium (Se). Komposisi inilah yang mendukung sifat antioksidan dalam madu. Antioksidan merupakan suatu substansi yang pada konsentrasi kecil secara signifikan mampu melindungi sel-sel tubuh dari efek buruk radikal bebas. Radikal bebas dapat terbentuk di dalam maupun di luar tubuh. Radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh adalah bahan kimia yang dihasilkan dari proses metabolisme, termasuk pencernaan makanan dan penggunaan oksigen. Sementara itu, radikal bebas yang terbentuk di luar tubuh bisa berasal dari asap rokok, asap kendaraan, paparan radiasi, zat beracun (misalnya pestisida), dan logam berat. Jika Anda sering terpapar radikal bebas, misalnya karena tinggal di daerah dengan tingkat polusi yang tinggi, Anda akan membutuhkan antioksidan lebih banyak. Pasalnya, paparan polusi berlebihan dapat membuat kadar radikal bebas di dalam tubuh Anda lebih tinggi, sehingga dibutuhkan antioksidan yang cukup untuk mencegah terjadinya kerusakan sel atau penyakit. Tubuh manusia tidak dapat memproduksi antioksidan secara alami. Oleh sebab itu, perlu mengonsumsi makanan dengan kandungan antioksidan tinggi guna menangkal efek radikal bebas. Antioksidan yang terkandung dalam madu dapat mengurangi kerusakan usus pada peradangan usus besar, sejumlah studi mengungkapkan madu berperan efektif dalam meningkatkan populasi bakteri probiotik didalam usus sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki pencernaan, menurunkan kolesterol, merawat kesehatan kulit dan mencegah kanker. Peran antioksidan pada penurunan kolesterol yaitu meningkatkan pengubahan kolesterol menjadi garam empedu dan asam empedu di dalam hati dan mengekskresikan kedalam usus kemudian dikeluarkan bersama feses. Disamping itu vitamin C juga dapat menurunkan pengabsorbsian kembali asam empedu dan konversinya menjadi kolesterol. Peran antioksidan juga dapat mencegah terjadinya peroksidasi lipid. Apabila peroksidasi asam lemak jenuh ganda terurai maka akan menghasilkan malonildealdehid. Dalam pencegahan kanker, madu mencegah proliferasi sel, menginduksi apoptosis, memodifikasi perkembangan siklus sel, dan menyebabkan depolarisasi membran mitokondria pada beberapa jenis kanker. Sel kanker yang termasuk yaitu sel kanker kulit (melanoma), sel epitel adenokarsinoma, sel kanker serviks, sel kanker endometrium, sel kanker hati, sel kanker kolorektal, sel kanker prostat, karsinoma sel ginjal, sel kanker kandung kemih, osteosarkoma, dan leukimia. Serta terdapat manfaat lain pada madu yang disebabkan oleh beragam senyawa aktif seperti menjaga kesehatan jantung, meredakan batuk, menjaga tekanan darah dan mempercepat penyembuhan luka.  Khasiat setiap jenis madu (Apis dan Trigona) bisa saja berbeda tetapi semua jenis madu pasti mengandung antioksidan, seperti flavonoid, vitamin E dan Vitamin C. Manfaat madu untuk meningkatkan kesehatan memang beragam. Meski begitu, konsumsi madu juga tidak boleh berlebihan, mengingat zat ini tinggi kalori dan gula. Pilihan madu juga harus anda perhatikan. Madu yang paling baik adalah madu murni yaitu madu yang diperoleh dari sarang lebah madu yang telah dimurnikan dengan pemanasan sampai 70°C. Setelah dingin, kotoran yang mengapung disaring. Selanjutnya, madu dapat ditambah dengan air secukupnya untuk pengenceran sehingga bobot madu per ml memenuhi persyaratan yang telah dibakukan. Rasanya khas yaitu manis dengan aroma yang enak dan segar, warnanya bening atau kuning pucat sampai coklat kekuningan. Jika dipanaskan, aromanya menjadi lebih kuat dan bentuknya tidak berubah. Setelah itu, Anda juga perlu memastikan bahwa madu yang akan dikonsumsi sudah terdaftar di BPOM RI. (*)   * Penulis : Sherlin Regiena Savitri, Mahasiswi Teknologi Pangan, Unpad.    

   
Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini