JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan tiga opsi kurikulum pembelajaran untuk diterapkan mulai tahun 2022 hingga 2024. Yaitu kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum prototipe. Dirjen Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, mengatakan, kurikulum prototipe saat ini sudah diterapkan di 901 SMK pusat unggulan. Wikan menuturkan, kurikulum ini juga disebut sebagai kurikulum paradigma baru. Dalam menerapkan kurikulum ini, Kemendikbudristek juga melakukan survei kepada para guru dan siswa. Mereka ditanyai tentang persetujuan penerapan kurikulum paradigma baru. "Sebesar 99 responden menyatakan setuju bahwa siswa merasa senang belajar dengan kurikulum paradigma baru, yang diterapkan pada SMK pusat keunggulan," ujar Wikan, Kamis (27/1). Selain itu, 99 persen guru juga menyatakan kurikulum ini sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Wikan menjelaskan, pada kurikulum paradigma baru ini, siswa SMK di semester I akan terlebih dahulu diberikan fondasi literasi. Pada semester I ini, para siswa akan dikenalkan mengenai apa itu jurusan yang mereka pilih dan dasar-dasar dari jurusan tersebut. "Kalau kurikulum lama itu, di semester I diawali langsung dengan materi hard skills, tanpa penguatan soft skills dan passion yang mencukupi sebagai fondasi," ucapnya. Lebih lanjut, Wikan menerangkan, nantinya para siswa SMK juga akan diwajibkan mengikuti magang di perusahaan selama 1 semester atau lebih. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk melatih soft skills para siswa. "Kalau sebelumnya kan magang atau prakerin (praktik kerja industri) hanya 2-3 bulan," katanya. Selain itu, dalam kurikulum paradigma baru ini, siswa SMK akan diberikan 2-3 mata pelajaran sesuai keinginan. Mata pelajaran sesuai keinginan ini diberikan selama 3 semester. "Ini barangkali ada siswa yang ingin mempelajari bahasa Jepang, silakan memilih," imbuhnya. (bbs/kbe)
Kurikulum Pendidikan Prototipe Telah Diterapkan di SMK Pusat Keunggulan
Sabtu 29-01-2022,05:00 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :