AMERIKA Serikat (AS) memprediksi jumlah hulu ledak yang dimiliki China. Namun, prediksi AS tersebut dinilai hanya melebih-lebihkan ancaman nuklir China. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin menilai AS menggunakan laporan proyeksi jumlah hulu ledak China untuk melebih-lebihkan pembicaraan terkait ancaman nuklir. “Laporan yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan AS, seperti laporan-laporan sebelumnya, mengabaikan fakta dan penuh dengan prasangka,†ucap Wang, Kamis (4/11). Sebaliknya, Wang menganggap AS yang menjadi ancaman nuklir terbesar dunia. Wang melontarkan pernyataan tersebut setelah Pentagon menyatakan China membangun kekuatan nuklirnya lebih cepat hingga 2,5 kali dari perkiraan mereka tahun lalu. Berdasarkan perkiraan saat ini, China diduga bisa memiliki 700 hulu ledak nuklir hingga 2027, dan melesat hingga 1.000 pada tiga tahun kemudian. “(China) menginvestasikan dan memperbanyak jumlah peluncur nuklir, baik dari darat, laut, dan udara, dan membangun infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung ekspansi besar kekuatan nuklirnya ini,†demikian laporan Pentagon yang dikutip AFP. AS memang mengkhawatirkan pembangunan militer China akhir-akhir ini. Sebelumnya, Wakil Kepala Staf Gabungan AS, John Hyten, mengatakan bahwa China akan mengalahkan militer negaranya jika Pentagon tak segera berbenah. “Kecepatan mereka bergerak dan proyeksi mereka ke depan akan mengalahkan Rusia dan AS jika kita tidak melakukan sesuatu untuk mencegahnya. Itu akan terjadi, jadi saya pikir kita harus bergerak,†ujar Hyton. (bbs/rm/rc/kbe)
AS: Lebih Cepat dari Perkiraan, China Bakal Punya 1.000 Hulu Ledak Nuklir di 2030
Sabtu 06-11-2021,06:00 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :