Hacker Bjorka kembali berulah. Usai menyebut Kominfo bodoh terkait kebocoran data SIM Card 1,3 miliar, Hacker Bjorka kini menargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hacker Bjorka kembali berulah. "The next leak will come from the presiden of Indonesia (kebocoran berikutnya datang dari Presiden Indonesia)," tulis Hacker Bjorka seperti dikutip fin.co.id dari aplikasi Telegram dengan nama channel Bjorkanism pada Jumat, 9 September 2022. Hacker Bjorka kembali berulah. Tulisan dalam Telegram tersebut dibagikan ulang oleh akun Twitter Dark Tracer. Melalui unggahannya Dark Tracer membuat peta data yang diduga telah dicuri oleh Bjorka. "We are now profiling the Bad Actor "Bjorka" that leaked the INDONESIA CITIZENSHIP DATABASE. He has leaked many databases targeting Indonesia since 2020. Analysts and investigators who want to profile him can use our DarkTracer platform. (Kami sekarang sedang memprofilkan Aktor Jahat "Bjorka" yang membocorkan DATABASE KEWARGANEGARAAN INDONESIA. Dia telah membocorkan banyak database yang menargetkan Indonesia sejak tahun 2020. Analis dan penyelidik yang ingin membuat profilnya dapat menggunakan platform DarkTracer kami)," tulis akun Twitter @darktracer_int seperti dikutip fin.co.id. Hacker Bjorka juga diduga terlibat dalam dugaan kebocoran data pribadi 17 pelanggan PLN. Selanjutnya 26 juta riwayat browsing pengguna indihome. Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan pernah menyampaikan pesan ke Hacker Bjorka. Dia meminta agar tidak melakukan penyerangan. Ia mengatakan hal yang dilakukan sang hacker adalah tindakan ilegal dan merugikan banyak orang. Pesan Semuel langsung dibalas Hacker Bjorka. Dilansir dari situs forum online breached.to , Hacker Bjorka memberikan soal pesan dari Kominfo. Dalam laman tersebut, hacker Bjork menampilkan tangkapan layar soal berita yang berisi pernyataan Kominfo untuk para hackers agar tidak menyerang. ¨Kominfo Message to Hackers: If You Can, Don´t Attack,¨ bunyi keterangan dalam judulnya. Tampak foto Semuel Abrijani sedang berbicara dengan logo Kominfo di latar belakangnya. Dibawahnya, hacker Bjork memberikan pesan menohok. ¨My Message To Indonesian Government: Stop Being An Idiot (pesan saya untuk pemerintah Indonesia: berhenti menjadi idiot,¨ tulis keterangan tersebut. Diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggandeng Cyber Crime Polri mengusut kebocoran 1,3 miliar data SIM Card. Kemenkominfo meminta pihat operator seluler bertanggung jawab penuh atas kebocoran 1,3 miliar data SIM Card tersebut. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan operator seluler merupakan pihak yang menyimpan data penggunanya. Jika data pelanggan bocor, operator wajib bertanggung jawab. Peta dari sejumlah data yang dibobol Hacker Bjorka-@darktracer_int -Twitter "Jadi sesuai Undang-Undang ITE, itu setiap pengendali data wajib menjaga keamanan dan juga kerahasiaannya. Memang, mereka harus mempunyai suatu sistem yang comply dan tanggung jawab," tegasnya di Jakarta, Senin 5 September 2022. "Kami sepakat untuk dilakukan investigasi lebih dalam lagi, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akan membantu Dukcapil dan operator-operator untuk melakukan investigasi lebih dalam lagi," ungkapnya. (fin)
Hacker Bjorka Kembali Berulah, Berani Targetkan Presiden Jokowi
Jumat 09-09-2022,03:57 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :