Wilayah yang paling banyak terdampak kerusakan rumah berada di Kecamatan Cugenang.
Kang Emil mengatakan, kemungkinan warga di daerah tersebut akan direlokasi ke tempat yang sudah disediakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
BACA JUGA:Besuk Korban Bom Bunuh Diri Bandung, Mahfud: Teroris Semua Penganut Agama
"Yang paling banyak rusak berat itu di wilayah Cugenang, maka kemungkinan sedang disosialisasikan tidak mendapatkan itu (bantuan dana renovasi), tapi dipindah ke lokasi yang sudah ditentukan, dan itu butuh waktu untuk meyakinkan," ungkap Kang Emil.
Kondisi warga Cianjur yang terdampak gempa sejauh ini relatif lebih baik. Kang Emil menyebut, trauma healing yang dilakukan di berbagai tempat sangat membantu memulihkan kondisi mental terutama anak-anak.
BACA JUGA:Marak Peredaran Obat Keras di Bekasi Timur, Polisi Janji Tindak
"Keadaan warga relatif lebih baik, trauma healing sudah dilakukan di mana-mana, saya monitor di daerah pelosok anak-anak relatif terjaga mentalnya," ujarnya.
Kang Emil juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang begitu perhatian kepada warga Cianjur.
BACA JUGA:Dengan aplikasi BI-Fast SimobiPlus, Nasabah Bisa Transfer Uang Antarbank Tanpa Biaya
Sejak gempa Cianjur 21 November 2022 lalu, Presiden terhitung sudah empat kali mengunjungi penyintas gempa Cianjur.
"Hari ini masyarakat Cianjur sangat berterima kasih dan mengapresiasi Presiden yang sudah hadir empat kali ke Cianjur," ucap Kang Emil.
Presiden Jokowi dalam kunjungan keempat kalinya ke Cianjur ini mengumumkan penambahan bantuan renovasi rumah penyintas gempa Cianjur.
BACA JUGA:Polisi Berdarah-darah Terkena Lemparan Massa yang Marah di Rengasdengklok
Besaran bantuan mengacu pada bantuan untuk penyintas gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan Palu, Sulawesi Tengah pada 2018 silam.
"Tadi malam saya hitung-hitung lagi, dan tadi pagi saya sudah menyampaikan ke Menkeu (Menteri Keuangan Sri Mulyani) ada uang atau tidak? Ternyata ada sedikit," ungkap Jokowi.