BACA JUGA:Alamaak.. Belum Selesaikan Kewajiban, Puluhan Pengembang di Karawang Kabur
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Iendra Sofyan mengatakan, tiga lokasi umum ini sengaja dipilih karena strategis dan langsung terlihat calon pembeli atau konsumen. "Ini salah satu keuntungannya," kata Iendra.
Produk yang ada di Gerai Petani Milenial telah melewati proses kurasi dari Aperindo (Asosisasi Pedagang Ritel Indonesia), Disperindag Jabar serta perangkat daerah lain, seperti Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan.
BACA JUGA:Tidak Semua Produk Digital Berhasil Dimonetisasi Secara Layak. Ini Penyebabnya...
Kurasi produk petani milenial meliputi administrasi, interviu, hingga kualitas produknya itu sendiri.
“Produknya tidak hanya dilihat melalui foto, tapi juga secara fisik, kemudian di- interview yang memproduksinya. Mulai dari bahan bakunya, memproduksinya sampai bahan-bahan yang digunakan untuk jadi rasa enak,” jelas Iendra.
Gerai Petani Milenial mendapat respons positif DPRD Jabar yang berkomitmen mendukung program - program Pemdaprov Jabar yang memang menumbuhkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
"DPRD mendukung peningkatan anggaran Program Petani Milenial. Tidak hanya di skala ribuan, bahkan bisa puluhan ribu orang terlibat dengan menciptakan platform digital yang bisa menjangkau siapapun yang ingin menjadi petani sukses," kata Sekretaris Komisi II DPRD Jabar Yunandar Eka Prawira.***