Siapa Sangka Dulu Jazirah Arab adalah Padang Rumput Subur dan Banyak Oasis, Begini Kata Ilmuan

Kamis 12-01-2023,12:37 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

BACA JUGA: Bagi Kalian Warga Asli Karawang Mulai Siap-siap Pantengan Loker Online, Ini Alasannya!

"Pekerjaan kami menunjukkan bahwa kita masih tahu sedikit tentang evolusi manusia di wilayah yang luas di dunia dan menyajikan fakta bahwa masih banyak kejutan di luar sana," lanjut dia. 

Beberapa artefak yang ditemukan mengungkap pendudukan hominin tertua di Arab. Migrasi sendiri dapat dibagi menjadi dua kelompok. 

BACA JUGA: Jabar Jadi Kantong Pengangguran Tertinggi, Pak Uu Sebut Ini Alasannya!

Kelompok pertama adalah mereka yang hidup dengan teknologi Acheulean sebelumnya (seperti kapak tangan sederhana). 

Kemudian, kelompok kedua adalah mereka yang hidup dengan teknologi Paleolitik Tengah kemudian (kapak dan parang yang lebih maju). 

BACA JUGA: Majalengka Resmi Miliki Gedung Creative Center Sarana Kreativitas Pemuda

Menurut pencatatan arkeolog, terjadi beberapa kali migrasi manusia terdahulu. Dugaan kasar, banyaknya aktivitas migrasi itu karena padang gurun Arab yang gersang berubah menjadi rumput padang rumput yang lebih ramah untuk hidup dengan datangnya curah hujan yang lebih teratur. 

Artinya, dulunya jazirah Arab merupakan padang rumput yang rimbun. Hal ini juga didukung adanya temuan artefak-artefak yang memberi tahu para ilmuwan bagaimana banyak kelompok manusia purba bermigrasi, membuat alat, dan mungkin berburu di jazirah Arab.  

Jazirah Arab dulunya lahan basah Dikutip dari Ancient Origins, (2/9/2021), pengulas arkeologi pada 2021 telah mengungkapkan setidaknya 5 ekspansi hominini ke semenanjung mulai sekitar 400.000 tahun hingga 55.000 tahun yang lalu.

BACA JUGA: Pengumuman, Ada Rekayasa Lalu Lintas Menuju Masjid Raya Al Jabbar Setiap Hari Ini!

Masing-masing persisnya dengan munculnya curah hujan yang menyebabkan tumbuhan bermekaran atau disebut "jendela hijau". Ini menunjukkan bahwa sebenarnya jazirah Arab dulu tidak gersang. 

Apalagi, curah hujan yang deras yang menyebabkan terbentuknya ribuan danau, kolam, oasis, lahan basah, dan sungai. Sumber air itu terletak dibalik-seling jembatan semenanjung Arab yang sebagian besar berpasir.

BACA JUGA: Bupati Anne Sebut Pihak Dedi Mulyadi Tak Profesional, Karena Hal Ini!

Di atasnya terbentuk jalur migrasi bagi manusia dan hewan, seperti kuda nil. Misalnya, adalah padang rumput yang subur untuk jangka waktu sementara. Sedangkan saat ini menjadi salah satu tempat yang paling tidak layak huni di bumi. 

Tags :
Kategori :

Terkait