Saiful Mujani: Ridwan Kamil Ancaman Terbesar untuk Prabowo dan Anies

Jumat 27-01-2023,22:15 WIB
Reporter : admin
Editor : Redaksi

karawangbekasi.disway.id - Ridwan Kamil ancaman terbesar untuk Prabowo dan Anies. Hampir semua survei menempatkan nama Ridwan Kamil berada di bawah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. SMRC membedah peluang gubernur Jabar ini bisa menggerus suara Prabowo dan Anies, terutama di Jawa Barat.

Ridwan Kamil ancaman terbesar untuk Prabowo dan Anies. Ia bisa menghambat atau menggerus dukungan publik pada Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Jawa Barat. Hal itu terjadi jika Ridwan Kamil maju sebagai calon wakil presiden atau menjadi juru kampanye untuk calon presiden di luar Prabowo dan Anies.

Peluang Ridwan Kamil ancaman terbesar untuk Prabowo dan Anies itu adalah hasil studi yang dilakukan ilmuan politik, Prof Saiful Mujani. 

BACA JUGA:Lantik Ketua Lampung Sai DKI Jakarta, Sjachroedin ZP: Ini Organisasi Sosial

Hasil studi itu dipresentasikan melalui program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Ridwan Kamil dan Calon Presiden Golkar” baru-baru ini di kanal SMRC TV, pada Kamis (26/1).

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Saiful menjelaskan, bergabungnya Ridwan Kamil dengan Partai Golkar adalah salah satu pilihan yang masuk akal bagi Ridwan Kamil, karena Golkar adalah partai yang besar. Selain itu, di Jawa Barat, partai ini memiliki sejarah kesuksesan.

BACA JUGA:Gebrakan Kapolres Karawang, Dua Pekan Tangkap 12 Pelaku Penyalahgunaan Narkotika dengan Jumlah Fantastis

Dijelaskan, ada harapan bahwa bergabungnya Ridwan Kamil ke Golkar akan membantu partai tersebut baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden. Apakah Ridwan Kamil akan menjadi calon presiden? Ini adalah pertanyaan yang penting.

Hanya saja dilihat dari pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan, Ridwan Kamil menyatakan bahwa dia tahu diri. Tahu diri dalam pengertian ini, menurut Saiful, adalah semua tergantung pada keputusan partai Golkar. Dia akan mengikuti keputusan yang ditetapkan oleh partainya.

BACA JUGA:Gegera Ini, FKMPB Menduga Ada Pemerintahan 'Mainan' di Lingkungan Pemkab Bekasi

Saiful Mujani juga menjelasakan, Partai Golkar dalam sejarahnya selama ini cukup rasional dalam menentukan calon presiden. Pada 2014, ketika Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Golkar, dia tidak otomatis menjadi calon presiden walaupun Golkar adalah partai terbesar kedua setelah PDI Perjuangan.

Mereka melihat dinamika di lapangan. Tidak mudah waktu itu bagi Aburizal untuk memenangkan pemilihan presiden. Karena itu dia tidak maju. Menurut Saiful, itu adalah keputusan yang rasional.

BACA JUGA:Catat, Kementan Dorong Peternakan Modern Berbasis Teknologi Presisi, Modalnya Bisa Menggunakan KUR

Pada 2019 juga demikian. Airlangga Hartarto tidak maju sebagai calon presiden tapi bergabung dengan koalisi mendukung Jokowi. Ini, menurut Saiful, adalah perhitungan rasional berdasarkan perhitungan di lapangan.

Kategori :