Saiful menjelaskan bahwa sekarang Golkar menginginkan Airlangga menjadi calon presiden, namun dinamika di lapangan belum terlihat kuat. Apakah Ridwan Kamil bisa menjadi alternatif untuk menjadi calon presiden Golkar atau setidaknya menjadi calon wakil presiden?
BACA JUGA:Sandiaga Uno: Desa Wisata Program Unggulan, Terbukti sebagai 'Pandemic Winner'
Pada survei SMRC Desember 2022, dalam simulasi 11 nama, Ridwan Kamil mendapatkan dukungan publik 7,1 persen. Posisi pertama ditempati Ganjar Pranowo dengan 27,3 persen, disusul Anies Baswedan 20 persen, dan Prabowo Subianto 19,8 persen. Ridwan Kamil berada di posisi keempat. Posisi ini, menurut Saiful, tidak terlalu buruk, tapi juga belum cukup kompetitif.
Yang menarik, menurut Saiful, bahwa para tokoh yang mendapatkan dukungan publik yang lumayan baik memiliki latar belakang gubernur. Ada Ganjar sebagai gubernur Jawa Tengah, Anies mantan gubernur DKI Jakarta, dan Ridwan Kamil gubernur Jawa Barat. Hanya saja, dalam temuan ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indra Parawansa, tidak sekuat tiga nama tersebut.
BACA JUGA:APT2PPHI Sebut Pemkot Bekasi Terlalu Lemah Melawan Pengembang Revitalisasi Pasar Kranji
Saiful menjelaskan bahwa jika dilihat dari data ini, untuk menjadi calon presiden, Ridwan Kamil masih berat. “Berdasarkan data ini, untuk menjadi calon (presiden) dari Golkar, (Ridwan Kamil) belum meyakinkan,” kata pendiri SMRC tersebut.
Dilihat dari tren setahun terakhir, dari Desember 2021 ke Desember 2022, suara Ridwan Kamil mengalami kenaikan dari 4,2 persen menjadi 7,1 persen. Menurut Saiful, kenaikan ini tidak cukup tajam untuk mendekati suara Ganjar, Anies, dan Prabowo.
Saiful menambahkan bahwa Ridwan Kamil memiliki nilai yang agak khusus karena merupakan Gubernur Jawa Barat yang memiliki jumlah pemilih terbesar di Indonesia, sekitar 17 persen.
Karena itu, Saiful melihat Golkar mengajak Ridwan Kamil bergabung setidak-tidaknya akan bisa menarik pemilih Jawa Barat yang sangat besar, baik untuk pemilihan legislatif maupun untuk pemilihan presiden.
BACA JUGA:Jalan Ma'mun Nawawi Sudah Rampung, Sekarang dari Kandang Roda Menuju Serang-Sukadami Lancar Jaya
Ridwan Kamil diharapkan menjadi vote-getter atau juru kampanye yang bisa menarik pemilih. Pertanyaannya adalah seberapa kuat Ridwan Kamil di Jawa Barat dibanding dengan Prabowo, misalnya? Dalam dua kali pemilihan presiden, Prabowo selalu menang di Jawa Barat. Apakah Ridwan Kamil bisa bersaing dengan Prabowo Subianto di Jawa Barat?
Survei SMRC menunjukkan bahwa pada Desember 2021, dukungan pada Prabowo di Jawa Barat sangat tinggi, 34,5 persen, sementara Ganjar hanya 13,8 persen, Anies 16 persen, dan Ridwan Kamil 17,4 persen. Satu tahun kemudian, Desember 2022, suara Prabowo menjadi 20,8 persen, Ganjar, 16,1 persen, Anies 22,5 persen, dan Ridwan Kamil 20,2 persen.
BACA JUGA:Pemkot Bekasi Usulkan Jaminan 30 Persen ke Pengembang Revitalisasi Pasar Kranji, Ini Alasannya!
Suara Anies, Prabowo, dan Ridwan Kamil seimbang karena selisihnya tidak signifikan secara statistik. Ini, menurut Saiful, mengindikasikan bahwa di Jawa Barat pemilih terbelah. “Jika tiga tokoh ini bersaing, Prabowo, Anies, maupun Ridwan Kamil tidak bisa menang dominan,” jelas Saiful.