KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Didalam rupa masyarakat umum, profesi badut atau penghibur kerap kali dilihat sebagai profesi yang tidak memberikan dampak yang begitu besar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Namun hal yang berbeda jika profesi badut atau penghibur ini memiliki suatu komunitas yang saling menguatkan satu sama lain. Seperti Persatuan Badut Jawa Barat (PBJB) Karawang yang mengaktifkan para anggotanya untuk terus membina profesi dan ikut membuka jalan untuk menyejahterakan anggota didalamnya.
Ketua PBJB Karawang, Arif Rahman, mengatakan komunitasnya memiliki sekretariat di Kecamatan Kotabaru itu sudah terdaftar di Kemenkukham di tahun 2019 lalu dan dinaungi oleh Dinas Sosial. Setiap
BACA JUGA:Program Stopper Jabar, Cegah Perundungan di Sekolah
"Karena untuk di dinas sosial, kami ada SK-nya. Untuk program jenis penyelenggaraan Kensos pelayanan kesejahteraan sosial bagi gelandangan, fakir miskin, dan korban bencana alam. Dan kami sudah masuk BPJS ketenagakerjaan," kata Arif atau yang akrab disapa Boris sembari menunjukkan kartu BPJS miliknya pada Selasa (21/2) di Kotabaru.
Setiap harinya, PBJB memberikan pelatihan kepada para anggotanya. Dan saat ini baru memiliki kurang lebih sepuluh anggota di Karawang. "Sehari-hari belajar dan mengiklankan untuk ulang tahun. Karena kami usahanya seperti di event ulang tahun. Dan ada workshop dari komunitas pusat juga memberikan pelatihan MC, akrobat, ataupun sulap tiap tahun sekali ataupun dua kali," katanya.
BACA JUGA:Linmas di Karawang Tersenyum, Tahun ini Mendapatkan Alokasikan untuk Honor Rp10,5 Miliar
Boris mengatakan, komunitasnya di lingkungan masyarakat perlahan-lahan memiliki image lebih baik. Karenanya, di PBJB juga ikut merekrut kepada pekerja seni diluaran untuk dibina dan memberikan saluran job. Seperti di khitanan massal, acara ulang tahun, dan sebagainya yang memiliki konteks menghibur.
"Positif banyak yang mengundang kami. Antusias masyarakat Alhamdulillah. Seperti dari komunitas lain mengadakan kegiatan kami juga ikut diundang. Ketika anak-anak jalanan untuk mencari uang. Kita rekrut, kami anggap, 'kamu itu bukan anak gelandangan' kadang-kadang ada yang mau, ada juga yang enggak mau," katanya.
BACA JUGA:Jejen Janji Perjuangkan Kelanjutan Pelebaran Jalan KH. Makmun Nawawi
"Lancar ditim kita itu memberikan motivasi kepada semua tim mencari kostumer, temen-temen yang tadinya menganggur kami angkat menjadi playerplayer. Untuk mencari sesuap rezeki untuk keluarganya," sambungnya.
PBJB pun terbuka bagi semua kalangan, baik usia belia hingga dewasa. Komunitas itu pun bukan hanya badut secara tekstual yang di jaring. Melainkan Badut, robot, cosplayer, dekorasi, odong-odong, akrobat dan berbagai seni yang bertujuan menghibur. Memiliki pelatihan bagi anggota baru yang bergabung dengan disebut bajai. Jadi sesudah lulus, memahami etika-etika profesi dan skill dan bergabung di PBJB
Disisi lain, komunitas ini pun secara ikhlas untuk memberikan hiburan kepada anak yatim-piatu. Bagi PBJB anak yatim-piatu berhak mendapatkan kebahagiaan ditengah kesusahannya tidak memiliki belas kasih dari kedua orang tuanya. Dan PBJB memiliki kas untuk itu.