Namun sudah 3 (tiga) Minggu lebih bantuan bencana banjir terhadap lahan pertanian sampai saat ini belum terealisasi. Terkait hal itu PGR menilai Kementerian Pertanian tidak serius untuk memperhatikan nasib Petani sebagai penjaga ketahanan pangan Nasional.
"Nasib terus di abaikan baik oleh Kementerian Pertanian sendiri, atau daerah. Kami sebagai petani disepelekan, tapi ketika ada program ketahanan pangan petani di sanjung setinggi langit untuk foto bersama dan lainnya, " ungkap Ketua PGR Ustaz Jejen Jaenudin.
Dia mengatakan melihat kondisi seperti ini membuat tingkat ketidak kepercayaan Petani terhadap Pemerintah Menteri Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Pemkab Bekasi menurun.
"Mereka pemerintah tidak Bertanggung jawab mengurusi Nasib Rakyatnya khususnya para Petani, " tegasnya.
Maka Dengan ini kami Petani Kabupaten Bekasi menyatakan sikap :
1. GANTI MENTERI PERTANIAN RI Karena tidak mampu menangani nasib para petani dan Pertanian.
2. TIDAK PERCAYA dengan PEMKAB BEKASI karena sudah tidak bertanggungjawab atas nasib petani yang terdampak banjir.
3. Tidak mampu menjawab Program Ketahanan Pangan Nasional, Karena NASIB PETANI selalu di Abaikan.
4. WUJUDKAN Pancasila Sila ke-5.
Atas Nama Petani Penggerak Gotong Royong.