KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Para Petani di wilayah Utara Kabupaten Bekasi kecewa soal bantuan pasca bencana hidrometeorologi yang dijanjikan baik oleh pemerintah daerah atau pun menteri Pertanian.
Mereka pun membuat tiga pernyataan sikap mencengangkan salah satunya meminta Menteri Pertanian RI untuk diganti.
Hampir genap sebulan sudah setelah Kabupaten Bekasi di tetapkan berstatus tanggap darurat bencana hidrometeorologi oleh pemerintah daerah setempat.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan
Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Bekasi telah merendam ratusan hektar lahan persawahan yang telah masuk waktu masa tumbuh. Bencana itu membuat petani mengalami kerugian.
Bahkan menteri Pertanian Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo (SYL) didampingi oleh Sri Enny Mariati (ASDA 1) Kabupaten Bekasi hadir di Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya pada 5 Maret 2023.
"Menteri Pertanian SYL dalam kunjungan itu, berjanji akan membantu para petani dalam meningkatkan kualitas produksi padi untuk mendorong ketahanan pangan Nasional,"ungkap Fauzi petani di Utara Bekasi, Rabu (22/3/2023).
Namun sampai saat ini jelasnya, tidak ada bantuan dan perhatian apapun kepada petani. Janji tinggal janji, petani tetap merana setelah dilanda bencana hidrometeorologi.
Menurutnya sampai saat ini belum ada kinerja yang dilakukan dengan melihat persoalan nasib petani. Tapi Prioritas Ketahanan Pangan Nasional terus digambarkan jadi komoditi politik, realita aparatur negara dinilai tidak bekerja secara maksimal.
"Kurang lebih sebulan berlalu Kabupaten Bekasi Dilanda cuaca Ekstrim yang mengakibatkan terjadinya Bencana Banjir berdampak pada sejumlah sektor pertanian, salah satunya adalah Pertanian dengan tanaman padi yang terendam air antara 40-80 Cm," tegas Ozi.
Dia pun menyebutkan dari catatan PGR ada sekitar 20.000 hektar sawah yang terdampak bencana banjir di Kabupaten Bekasi. Berdasarkan observasi dilapangan Mayoritas usia Tanam padi dipersawahan berkisar antara 15-30 hari Usia Tanam.
Terdata oleh Petani Penggerak Gotong Royong PGR) Banjir terparah berada di Kecamatan Pebayuran, Sukatani, Kedungwaringin, Sukakarya, Cabangbungin, Babelan, Tambelang dan Sukawangi.
"Musibah ini Otomatis kerugian petani semakin banyak karena mengulang Masa pembenihan dan mengulang juga masa tanam/nandur,"paparnya.
Atas hal itu diketahui bahwa Kementerian Pertanian melalui Keputusan Direktur Jendral Tanaman Pangan Nomer:219/HK.310/C/11/2022 mengeluarkan program Bantuan Benih Padi dan Jagung Pada tahun 2023.