KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Malang tak dapat ditolak, seorang remaja di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, babak belum dikeroyok oknum polisi saat keluar mencari nasi uduk disuruh oleh kerabatnya.
Remaja tersebut diketahui bernama fikri (20) warga Desa Cijengkol Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi harus mengalami sejumlah luka dibagikan wajahnya karena dikeroyok oknum anggota kepolisian.
Kejadian itu berawal saat dirinya disuruh keluarga untuk membeli nasi uduk dijalan MT.Haryono jalan utama Setu Cileungsi. Peristiwa Naas itu terjadi sekitar pukul.04.00 WIB pada Sabtu (20/05).
BACA JUGA:Polemik Pj Bupati Bekasi Berakhir, Dani Ramdan Sudah Pegang SK Perpanjangan Jabatan
Kuasa hukum korban Griffinly Mewoh dan Rhomel SP Manik menuturkan Fikri merupakan salah satu korban salah sasaran yang di lakukan oleh pihak oknum kepolisian
Dikatakan pengacaranya saat kejadian korban disuruh kerabatnya untuk membeli nasi uduk. Korban pun melihat ada kerumunan dan rasa ingin tahu apa yang terjadi Fikri langsung menghampiri kerumunan tersebut.
BACA JUGA:Pengembang Perumahan di Kota Bekasi Diminta Segera Serah PSU ke Pemerintah
"Namun nahas nya oknum kepolisian langsung menarik memukuli Fikri secara membabi buta seolah dia ini juga sebagai salah satu dari oknum gangster,"ungkap salah satu pengacara korban yang akrab di sapa Finly.
Atas peristiwa itu keluarga korban sudah melaporkan kejadian nahas tersebut ke pihak Polres Metro Bekasi untuk meminta keadilan dan pertanggunjawaban dari para pelaku.
BACA JUGA:Mediasi Korban dan Pelaku Investasi Bodong di Bekasi Temui Jalan Buntu
"Pihak dari keluarga sudah menyerahkan kasus ini kepada Polres Metro Kab Bekasi untuk meminta keadilan,"tegasnya.
Pengacara berharap oknum anggota polisi yang telah memukuli Fikri secara sadis dapat segera diproses secara hukum agar dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
BACA JUGA:318 KPM Balonggandu Terima Bansos
"Hal lain juga efek jera bagi para pelaku. Agar kasus ini tidak terulang di kemudian hari, karena jika dibiarkan bisa saja kedepannya keluarga atau kerabat kita bisa menjadi korban salah sasaran atau main hakim sendiri,"tutupnya.***