Ke depan, jalan tambang Cigudeg - Rumpin ini akan melayani 58 pemegang izin usaha tambang atau transporter.
Hal ini berbeda dengan jalan tambang konvensional di Indonesia, yang satu ruas jalan ada dalam hanya satu kawasan tambang. Jalan tambang Cigudeg - Rumpin jauh dari permukiman penduduk sehingga tidak akan menganggu secara sosial dan lingkungan.
Setelah jalan tambang selesai, gubernur berkomitmen membangun jalur lama atau umum dengan peningkatan kualitas berupa cor, disusul pengaspalan menggunakan hotmiks.
"Jalur umum akan kita aspal, akan dianggarkan, tapi dikerjakan setelah jalur tambang beres, karena kalau saya aspal sekarang truk besarnya masih berada di sana nanti rusak lagi. Jadi saya mohon warga bersabar satu tahun,” tuturnya.
Sementara itu, Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan mengajak semua pihak mendukung pembangunan jalan tambang Cigudeg - Rumpin, mulai dari sosialisasi hingga pekerjaan selesai.
"Masyarakat Bogor, khususnya Bogor Barat mendukung apa yang ingin diwujudkan. Semoga visi misi Gubernur Jawa Barat bisa selesai di akhir masa jabatannya," ucap Iwan.
Owner JB Group Mulyadi Jayabaya mengungkap jalan tambang Cigudeg - Rumpin sangat mendesak dan pertama di Indonesia.
Karakteristiknya hampir seperti tol karena khusus truk tambang, tapi sedikit berbeda dalam segi akses keluar masuk.
"Kalau tol biasa tidak terlalu banyak akses, ini banyak akses hingga ada delapan interchange, untuk memudahkan akses keluar masuk (truk). Jembatan ada 12 termasuk jembatan yang dilewati jalan- jalan desa," kata Jayabaya.