Di mana, pabrik baterai Hyundai ini memiliki kapasitas produksi 21.000 unit BSA ( Battery System Assembly) hingga tahun 2024 dan akan menambah 56.000 unit BSA.
Pabrik baterai Hyundai bakal mampu berproduksi 1,4 GWh dengan dua module production dan satu BSA Production Line hingga tahun depan. Setelah itu akan ditambahkan satu module line, 2 BSA Line dan memiliki kapasitas produksi 3,6 GWh. HEI akan memiliki total kapasitas produksi 5GWh dalam waktu dekat.
Sementara itu, Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengapresiasi Hyundai Energy Indonesia yang menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai lokasi investasinya dalam membangun sebuah pabrik yang akan memproduksi baterai untuk kendaraan listrik.
"Saya bangga Kabupaten Bekasi kembali menjadi tempat lokasinya pembuatan baterai mobil listrik ini," ujarnya.
Dengan dibangunnya Hyundai Energy Indonesia di Kabupaten Bekasi, sambung Dani, hal itu menjadi bukti nyata bahwa Kabupaten Bekasi semakin menjadi magnet bagi para investor yang akan membangun bisnisnya disini.
Selain itu, kendaraan listrik menjadi salah satu solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghadapi tantangan perubahan iklim.
"Semoga ini bisa lebih baik menjaga kelestarian alam, khususnya di Kabupaten Bekasi," imbuhnya.
Dirinya juga berharap ini dapat menjadi perkembangan industri otomotif yang inovatif, dan dapat memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar. Selain itu juga, sebagai solusi masalah Bahan Bakar Minyak (BBM).
"BBM semakin langka maka mobil listrik ini bisa menjadi gantinya. Kita menjadi pusat industrinya Hyundai Energi ini. Saya berharap kedepannya bukan untuk mobil listrik Hyundai saja tetapi juga mobil listrik dan kendaraan-kendaraan listrik lainnya di Indonesia," imbuh dia. (yud)