Dewan Usulkan Penambahan Anggaran untuk Penanganan Kekeringan di Bekasi

Sabtu 10-06-2023,15:11 WIB
Reporter : Al Mujamil
Editor : Rajomengiyan

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Ancaman kekeringan mulai menghantui petani di wilayah Kabupaten Bekasi saat memasuki masa panen atau musim tanam tahun ini.

Para petani mulai khawatir gagal panen atau tidak maksimal karena kekeringan mulai terjadi di beberapa wilayah salah satunya seperti di Karangbahagia.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi meminta dinas terkait mengusulkan anggaran tambahan untuk penanganan kekeringan di wilayah Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi.

Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, BN Holik Qodratullah mengatakan, bahwa pada prinsipnya eksekutif sudah melakukan upaya penanganan soal kekeringan di karangbahagia. Namun perlu adanya anggaran tambahan dan kesadaran masyarakat dengan gotong royong.

" Nanti dalam penganggaran ke depan  menjadi bahan pemikiran DPRD agar anggaran yang di usulan memadai dan berdampak positif bagi para petani di wilayah utara," kata BN Holik, Sabtu (10/6).

BACA JUGA:8 Bulan Hanya Terbaring di Rumah, Akhir Fajri Bobot 300 Kg Dievakuasi ke Kota Tangerang

Menurut politisi Gerindra ini, anggaran bisa di realisasikan tahun depan, akan tetapi jika kebutuhannya sangat argen bisa di realisasikan pada Anggaran Belanja Tahunan (ABT) Perubahan tahun ini.

" Anggaran bisa tahun depan bisa juga di ABT, dengan melihat kebutuhannya. Karena penganggaran ini harus dimaksimalkan supaya benar-benar berguna mana yang lebih penting lagi dan ini menjadi skala prioritas utama," terangnya.

BACA JUGA:Kepincut Untung Gede, Puluhan Wanita Muda di Karawang Tertipu Arisan Online hingga Ratusan Juta

Sebelumnya di beritakan, Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah memperjuangkan kondisi kekeringan lahan pertanian di wilayahnya yang mengandalkan sumber air dari saluran irigasi sekunder sukatani. Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan air untuk para petani di wilayah Kecamatan Karangbahagia dan sekitarnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi telah melakukan mitigasi agar para petani di wilayah utara Kabupaten Bekasi itu terhindar dari ancaman puso. Selain melakukan normalisasi saluran irigasi sekunder sukatani, pihaknya  juga menurunkan dua unit pompa penyedot air mobile untuk membantu para petani yang lahan pertaniannya tidak dilintasi saluran irigasi sekunder tersebut.

BACA JUGA:Setelah Ikan Impor, Giliran Keramba Jaring Apung Beroperasi Tanpa Izin Disegel di Batam

“Jadi sejak dua atau tiga minggu lalu kami sudah antisipasi kekeringan ini dan sampai saat ini masih berproses. Jadi bukan karena viral. Saluran irigasi sekunder sukatani kita normalisasi dan kita turunkan juga dua unit pompa penyedot air mobile untuk petani yang lahan pertaniannya tidak terjangkau saluran irigasi sekunder sukatani ini,” kata Dedy Supriyadi, Rabu (07/06).

Menurutnya, kekeringan lahan pertanian itu terjadi karena pasokan air saluran irigasi sekunder sukatani tersendat akibat sendimentasi lumpur maupun sampah. Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak bisa meminta Perum Jasa Tirta (PJT) II menambah debit  air karena dikhawatirkan berdampak ke pemukiman penduduk.

Kategori :