JAKARTA- Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani membantah bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang main 'dua kaki' dengan meng-endorse Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Baginya, Jokowi juga dekat dengan dirinya dan kerap hadir bersama dalam beberapa kesempatan.
"Enggak (main dua kaki). Saya merasa dekat sama Pak Jokowi. Buktinya, menurut saya, dalam acara yang saya hadir dengan pak Jokowi, pak Jokowi akrab sama saya. Saya juga foto kemarin sama Jan Ethes," kata Puan di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
Puan juga menyinggung Jokowi tak cuma menonton pertandingan sepak bola Indonesia melawan Argentina di Stadion Gelora Bung Karno dengan Prabowo semata. Melainkan dirinya juga turut serta menonton dengan Jokowi kemarin.
Ia mengatakan posisi Jokowi sebagai presiden dapat berdialog dan berbincang dengan pihak manapun.
"Menurut saya itu satu hal yang wajar dilakukan presiden walaupun diartikan berbeda monggo saja," kata dia.
Jokowi sebelumnya aktif diduga meng-endorse sejumlah tokoh menjadi calon presiden untuk maju di Pilpres 2024. Gesture Jokowi disebut sering mengisyaratkan dukungan kepada Prabowo sebagai capres.
Jokowi pernah menyampaikan siap mendukung apabila Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra maju sebagai capres. Lalu, Jokowi beberapa kali mengindikasikan dukungannya kepada Ganjar sebagai capres.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hastomengklaim dalam rapat kerja nasional (Rakernas) PDIP, Jokowi dan Ganjar jelas menunjukkan kesinambungan kesatuan dengan partai.
"Pak Jokowi dalam arahan di Rakernas ini, ada saksinya ada Mbak Ribka Tjiptaning ada Mas Nusyirwan Sujono, sangat clear dan Pak Ganjar Pranowo adalah kesinambungan kepemimpinan Presiden Jokowi yang punya komitmen," ujar Hasto usai menghadiri acara peresmian kapal rumah sakit yang dibuat partai, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6).
Hasto juga merespons sikap Jokowike Ganjar dan Prabowo yang memicu asumsi bahwa dukungan dia tidak satu arah.
"Ya, memang enggak pernah ada persoalan itu. Itu hanya framing [pembingkaian] dari pihak lain yang ingin memecah belah kekompakan dari PDIP dengan seluruh pimpinannya," ujar Hasto. (bbs/mhs)