فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِين
Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.
Allah menunjukkan kuasanya di hadapan Nabi Ibrahim dengan menumpulkan parangnya yang sudah mendekati leher anaknya. Lalu, malaikat Jibril tahan tangan Nabi Ibrahim dan langsung digantikan dengan domba jantan. Menurut tafsir dari Ibnu Abbas bahwa hewan yang menggantikan Nabi Ismail sejenis Kibas atau kambing spesial yang berasal dari surga.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa Kibas adalah hewan persembahan dari Habil saat ia berkompetisi dengan Qabil. Tujuannya yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah. Allah menerima kurbannya, lalu kambing tersebut dipelihara di surga untuk menebus Ismail.
Kurban pada Zaman Nabi Muhammad SAW
Syariat kurban berkembang hingga di zaman Nabi Muhammad. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Kautsar ayat 3:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Artinya:
“Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.”