Stok Pangan di Jabar Aman, Tujuh Bahan Pokok Selalu Surplus

Senin 26-06-2023,10:49 WIB
Reporter : Gemah
Editor : Suhlan Pribadi

KOTA BANDUNG- Stok pangan pokok, khususnya padi di wilayah Jawa Barat masih aman. Meski demikian kewaspadaan terkait dampak El Nino tetap dilakukan terutama menyikapi risiko kekeringan lahan pertanian.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jabar Mohamad Arifin menyebutkan, dari 11 bahan pokok yang selalu menjadi pantauan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar,   tujuh di antaranya selalu surplus. Sedangkan empat bahan pokok lainnya meski defisit bisa dipenuhi melalui perdagangan antardaerah provinsi.

"Pemprov Jabar sudah melaksanakan langkah dan antisipasi menghadapi El Nino baik dari sisi stok dan distribusinya. Terkait stok aman dan distribusi lancar sehingga kami tidak khawatir dengan kemungkinan adanya dampak El Nino. Kami hanya mengimbau kepada masyarakat jangan belanja berlebihan," kata Mohamad Arifin dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) bertema "Ancaman El Nino pada Karawanan Pangan di Jabar" di Aula Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/6/2023).

DKPP juga terus berkoordinasi dengan dinas terkait sebagai langkah antisipasi bersama menghadapi El Nino seperti dalam mengantisipasi stok daging dan telur, juga dengan Dinas Sumber Daya Air Jabar untuk distribusi pengairan lahan pertanian serta dengan PT Agro Jabar untuk distribusi dan stok pangan.

Arifin menambahkan, khusus untuk beras, prognosa tahun 2022 mencapai 8 juta ton sehingga surplus untuk memenuhi kebutuhan Jabar yang hanya sekitar 6,4 juta ton di tahun 2023 ini. Sisanya sekitar 1,7 juta ton akan menjadi beras cadangan atau stok pemerintah untuk kebutuhan mendesak seperti antisipasi bencana alam dan operasi pasar.

"Tahun 2023 target produksi beras kita 11 juta ton, optimistis tercapai, " tegas Arifin.

Sememtara itu, pemerintah terus membagikan bantuan untuk program cadangan pangan. Dari dua tahap penyaluran bantuan yang sudah diberikan, sebanyak 4,4 juta keluarga di Jawa Barat telah menerima bantuan berupa beras.

Arifin mengatakan sebanyak 4.427.706 keluarga penerima manfaat (KPM) di Jawa Barat sudah menerima bantuan. Itu artinya penyaluran bantuan pangan tahap kedua sudah mencapai 100 persen.

"Jumlah bantuan pangan Jabar sangat besar yaitu sebanyak 4,42 juta keluarga penerima manfaat," kata Arifin.

Arifin menjelaskan penyaluran bantuan pangan dikoordinasikan bersama dengan Perum Bulog Wilayah Jawa Barat dan Pos Indonesia. Selanjutnya, proses penyaluran tahap ketiga yang sudah dimulai pada 30 Mei lalu bakal dikebut.

"Progres penyaluran tahap 3 sudah mencapai 10,56% dari Perum Bulog Wilayah Jawa Barat dan 4,92% dari Pos Indonesia. Penyaluran tahap 3 bakal didahulukan bagi wilayah kabupaten/kota yang sudah terlaksana 100% penyaluran di tahap 2," ujarnya.

Sedangkan untuk penyaluran bantuan pangan bagi 410.691 KRS (Keluarga Beresiko Stunting) berupa komoditas daging dan telur ayam, menurut Arifin saat ini sudah tersalurkan 99,90%.

"Tinggal 410 KRS untuk wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Purwakarta. Jabar ini KPM nya terbesar se-Indonesia, banyak daerah remote, alhamdulilah berkat kerjasama seluruh pihak penyaluran bisa berlangsung cepat," tandasnya. (*)

Kategori :