Lukisan Karya Seniman Asal Bandung Dilelang Hingga 14,5 Miliar

Senin 03-07-2023,11:31 WIB
Editor : Okky Firmansyah

JABAR DISWAY.ID- Lukisan karya seniman asal Bandung, Christine Ay Tjoe ternyata diburu kolektor, dan dilelang di Sotheby's Asia, Singapura. Lukisan berjudul The Team of Red itu dilelang dengan taksiran harga Rp 7,2 hingga Rp 14,5 miliar.

Berdasarkan keterangan dari Sotheby's Asia a, karya Christine Ay Tjoe sendiri memiliki tema-tema yang bernuansa filosofi dan spiritual.

Lukisan The Team of Red dilukis pada 2013 yakni masa penting dalam kariernya saat komposisi-komposisinya menjadi lebih penuh dan mewujudkan palet warna yang lebih bersemangat.

Tentunya, bukan sembarang orang yang bisa membeli lukisan karya Christine Ay Tjoe. Mengingat harganya yang mencapai miliaran Rupiah, apakah lukisan seperti ini layak disebut investasi? Berikut penjelasannya.

Lukisan adalah barang koleksi

Ketika kita bicara investasi, kita tentu akan berbicara juga mengenai potensi imbal hasil serta diversifikasi. Namun apakah baik untuk melakukan diversifikasi ke barang seni seperti lukisan, jika Anda memiliki dana yang cukup besar?

Melihat fakta mengenai lukisan The Team of Red yang diburu kolektor, maka jelas sekali bahwa lukisan adalah "barang koleksi."

Berdasarkan data dari The Wealth Report 2023 yang dirilis Knight Frank, karya seni adalah investasi yang cukup diminati oleh individu dengan kekayaan bersih sangat tinggi (ultra high net worth individuals/UNHWI). Laporan itu menyebutkan bahwa karya seni bukan hanya sebatas barang koleksi yang penuh estetika, namun juga bisa mendatangkan uang.

Data dari Knight Frank Luxury Investment Index 2022 juga menunjukkan bahwa kenaikan harga karya seni secara tahun ke tahun (YoY) ternyata bisa mencapai 29%. Hal itu disebabkan karena adanya penawaran harga yang cukup tinggi oleh para HNWI terhadap karya seni yang dinilai layak dipajang di museum.

Bukan untuk kaum mendang-mending

Karya seni tentu tidak akan bisa menghasilkan pendapatan atau cash layaknya saham dan dividennya, obligasi dan kuponnya, serta deposito dan bunganya.

Seperti yang dijelaskan di atas, kenaikan harga sebuah karya seni akan bergantung pada penawaran harganya di pasaran. Tentunya, kolektor berani membayar mahal atas kelangkaan lukisan tersebut.

Tidak ada pula regulator yang mengatur harga dari karya seni ini, oleh karena itu investasi ini memang diperuntukkan bagi mereka yang sudah merdeka finansial.

Bagi Anda yang masih berjuang untuk menggapai kemerdekaan finansial, maka alangkah baiknya untuk berinvestasi di aset-aset keuangan seperti saham, reksa dana, obligasi atau surat berharga, instrumen pasar uang, dan aset riil seperti emas maupun properti (tanah dan bangunan), ketimbang mencoba-coba investasi di lukisan senilai miliaran Rupiah.***

Kategori :